JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menginstruksikan kepada perwakilan Indonesia di Mesir untuk menjaga seluruh warga negara Indonesia di Mesir. Instruksi itu disampaikan Presiden kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Duta Besar RI di Mesir Nurfaizi Suwandi.
"Saya ingatkan berkali-kali tolong dijaga mahasiwa kita, warga negara kita, jangan sampai jadi sasaran," kata Presiden saat jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Hal itu dikatakan Presiden menyikapi bentrokan antara polisi dan pendukung mantan Presiden Mesir, Muhammad Mursi, pada "Rabu Berdarah".
Presiden kembali mengingatkan kepada seluruh WNI di Mesir untuk menjauhi tempat-tempat berbahaya. Presiden juga meminta seluruh WNI tidak ikut campur dan berpihak kepada pihak mana pun. Apa yang terjadi di sana merupakan urusan negara Mesir.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, setidaknya ada sekitar 2.000 WNI di Mesir. Informasi yang diterimanya, seluruh WNI, khususnya pelajar Indonesia, patuh atas himbauan pemerintah.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada rencana untuk mengevakuasi WNI dari Mesir. Pemerintah menunggu saran dari perwakilan RI di Mesir. Mereka yang biasa melihat derajat kondisi permasalahan di sana. Demikian kata Faizasyah.
Seperti diberitakan, Pemerintah Mesir menyebut bentrokan pada "Rabu Berdarah" telah menewaskan 343 orang dengan rincian 300 warga sipil dan 43 polisi. Namun, Ikhwanul Muslimin mengklaim bahwa kerusuhan terburuk sejak revolusi 2011 itu telah menewaskan setidaknya 2.200 orang dan 10.000 orang terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.