"Pengeboman harus diusut secara tuntas, untuk itu perlu dibentuk tim independen," kata Din di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Din juga menyesali dan mengecam aksi bom di Vihara Ekayana. Menurutnya, hal tersebut tidak dapat ditoleransi, apalagi dilakukan di rumah ibadah dan pada bulan Ramadhan yang seharusnya penuh ketenangan.
"Saya menduga pengeboman itu mengandung rekayasa untuk mengganggu kerukunan," ujarnya.
Meski dinilainya bernuansa menciptakan instabilitas di tengah kedamaian Ramadhan, Din meminta masyarakat tenang. Din pun mengimbau agar umat Islam dan Buddha tidak terpancing dengan adanya peristiwa tersebut.
"Penciptaan instabilitas itu bagian dari rekayasa orang-orang yang mencari manfaat dari peristiwa pengeboman itu," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.