Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Segera Temukan Pelaku Bom agar Masyarakat Tak Saling Curiga

Kompas.com - 06/08/2013, 10:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan mengutuk peristiwa ledakan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, pada Minggu (4/8/2013) lalu. Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuzy atau Romy meminta aparat untuk segera bertindak dan menemukan pelaku bom untuk menghadirkan ketenangan di tengah masyarakat.

"Kepada aparat, segera identifikasi dan proses secara hukum pelakunya, agar tidak menimbulkan saling curiga antar umat," ujar Romy di Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Romy menyatakan aksi radikal itu hanyalah sebuah tindakan provokatif murahan yang berusaha memecah belah hubungan antar umat. Dia mengatakan saat perang di masa lampau pun, para nabi melarang seluruh sahabatnya untuk menyerang tempat-tempat ibadah agama lain. Oleh karena itu, lanjut Romy, PPP menyerukan semua pihak menahan diri dengan tidak menodai kesucian bulan suci Ramadhan.

"Seluruh umat beragama agar tidak terjebak provokasi murahan yang dilakukan untuk mengoyak kerukunan umat yang sudah cukup terjaga," imbuh Ketua Komisi IV DPR ini.

Romy juga menuturkan aksi radikal di Vihara Ekayana yang dikaitkan dengan peristiwa berdarah di Rohingya, Myanmar jangan sampai berimbas di Indonesia. Ia melihat kasus yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar adalah persoalan domestik negara itu.

"Jangan membawa konflik sektarian di negara lain ke Indonesia karena retaliasi berbasis isu sektarian tidak akan menyelesaikan persoalan, justru menimbulkan persoalan baru," ucap Romy.

Seperti diberitakan, dua paket bahan peledak diletakkan di sekitar area Vihara Ekayana, di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu malam. Satu paket berhasil meledak, sementara satu paket gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap.

Sebanyak tiga orang mengalami luka ringan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Peristiwa ledakan ini terjadi tak lama setelah para jemaat vihara membubarkan diri pasca kebaktian. Polri hingga kini masih mengusut motif dan pelaku aksi teror ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com