Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Pengadaan Kendaraan Dinas Habiskan Rp 2,57 Triliun

Kompas.com - 04/08/2013, 11:03 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menemukan adanya alokasi anggaran untuk kendaraan bermotor keperluan dinas sebesar Rp 2,57 triliun dari APBN 2013. Anggaran tersebut untuk membeli kendaraan dinas sebanyak 18.502 unit oleh 87 lembaga pemerintahan, termasuk kementrian.

"Dari 87 kementrian atau lembaga tersebut, Seknas Fitra menemukan 59 kementrian maupun lembaga yang menganggarkan pengadaan kendaraan dinas dengan jumlah unit dan harga yang bervariasi. Harga terendah Rp 18,9 juta, termahal Rp 2,8 miliar," kata Koordinator Advokasi Fitra, Maulana, melalui rilis yang diterima, Minggu (4/8/2013).

Data tersebut, terang Maulana, berdasarkan penelusuran Seknas Fitra pada dokumen anggaran Keppres Nomor 37 tahun 2012 tentang rincian APBN 2013 di 87 kementrian maupun lembaga. Fitra mempertanyakan adanya pembelian di atas Rp 1 miliar.

Maulana mengatakan, dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013 ditentukan berdasarkan wilayah di Indonesia."Harga termurah di DKI Jakarta, termahal di Papua," kata Maulana.

Berdasarkan PMK tersebut, untuk pejabat Eselon I dan II, standar harga kendaraan tertinggi yaitu Rp 466 juta.  Untuk operasional kantor dan di lapangan, harga terendah untuk pick up Rp 170 juta, tertinggi Rp 218 juta. Untuk minibus, harga terendah Rp 260 juta dan tertinggi Rp 316 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com