Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/08/2013, 08:02 WIB
|
EditorPalupi Annisa Auliani
CIKAMPEK, KOMPAS.com - Momen mudik Lebaran, menjadi salah satu hari yang ditunggu-tunggu para pedagang peuyeum di kawasan selepas Tol Cikopo, Cikampek, Jawa Barat. Tak kurang 200 kilogram penganan tradisional itu disiapkan per hari, untuk menjadi oleh-oleh pulang ke kampung halaman para pemudik.

Sundandar (18), salah seorang penjual peuyeum mengatakan penganan ini merupakan oleh-oleh favorit para pemudik yang melintasi Pantura. Para pedagang sampai perlu menambah stok berlipat kali untuk menyambut para pemudik. 

"Kalau hari biasa, (stok) paling cuma 50 kilogram (per hari). Tapi kalau mulai ramai mudik bisa 200 kilogram per hari. Itu laku semua," ujar Sunandar kepada Kompas.com. Soal harga, selama mudik ada juga kenaikan. Bila pada hari biasa satu kilogram peuyeum berharga Rp 5.000, maka pada musim mudik harganya naik menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Peuyeum adalah oleh-oleh khas Jawa Barat. Makanan ini berbahan baku ketela, yang difermentasikan sampai lunak. Di tempat lain, penganan serupa disebut tape. Yang membedakan adalah bentuk potongan dan cara penyajiannya.

Oleh-oleh selain peuyeum 

Bagi para pemudik yang tak berminat pada peuyeum, Sunandar mengatakan di kawasan ini juga tersedia ragam oleh-oleh lain. Misalnya, simping khas Purwakarta, dodol, aneka keripik, manisan buah, dan kurma.

Simping, adalah makanan sejenis kerupuk berbentuk lingkaran setipis karton. Bahan pembuatnya adalah tapioka, terigu, garam, gula, kencur, dan daun bawang. Rasanya? Hhmm, cukup nikmat.

Apalagi dengan aneka rasa seperti kencur, pandan, pedas, tawar, strawberi, dan rasa yang lain. "Satu bungkus simping harganya Rp 7.000. Isinya ada tiga tumpuk simping. Enak kalau dimakan pagi atau malam hari, dicampur susu," ujarnya.

Sementara dodol, makanan yang kerap diidentikkan dengan Garut, dijual seharga Rp 30.000 per kilogram. Adapun kurma, dihargai Rp 15.000 per kilogram, dan aneka keripik dijual antara Rp 15.000 hingga Rp 50.000 per bungkusnya.

Tak sulit untuk menemukan pedagang oleh-oleh di kawasan Cikampek. Mereka berjualan di sepanjang jalan selepas Gerbang Tol Cikampek menuju Simpang Jomin. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KPK Tegaskan Tak Pernah Tangani Perkara Dugaan Gratifikasi Lili Pintauli

KPK Tegaskan Tak Pernah Tangani Perkara Dugaan Gratifikasi Lili Pintauli

Nasional
KPK Temukan Dokumen Pencairan Fiktif Tukin ASN di Kementerian ESDM

KPK Temukan Dokumen Pencairan Fiktif Tukin ASN di Kementerian ESDM

Nasional
Perusahaan Wajib Beri THR bagi Pekerja Tak Dicicil, Ini Rincian Hitungannya

Perusahaan Wajib Beri THR bagi Pekerja Tak Dicicil, Ini Rincian Hitungannya

Nasional
Deretan Harta Melchias Mekeng yang Sebut Pejabat Boleh Terima Uang Haram

Deretan Harta Melchias Mekeng yang Sebut Pejabat Boleh Terima Uang Haram

Nasional
Tim Penyidik KPK Geledah Kantor Bupati Kapuas

Tim Penyidik KPK Geledah Kantor Bupati Kapuas

Nasional
Profil Ben Brahim S Bahat, Bupati Kapuas yang Jadi Tersangka Korupsi

Profil Ben Brahim S Bahat, Bupati Kapuas yang Jadi Tersangka Korupsi

Nasional
PKS Sebut Usulan Jusuf Kalla soal Cawapres Anies Layak Dipertimbangkan

PKS Sebut Usulan Jusuf Kalla soal Cawapres Anies Layak Dipertimbangkan

Nasional
Kontras Minta DPR Tolak 3 Calon Hakim Ad Hoc HAM, Ini Alasannya

Kontras Minta DPR Tolak 3 Calon Hakim Ad Hoc HAM, Ini Alasannya

Nasional
Polri Imbau Warga Tidak Mudik Lebaran 2023 Naik Motor, Rawan Kecelakaan

Polri Imbau Warga Tidak Mudik Lebaran 2023 Naik Motor, Rawan Kecelakaan

Nasional
Istri Bupati Kapuas yang Jadi Tersangka KPK Mundur dari Nasdem

Istri Bupati Kapuas yang Jadi Tersangka KPK Mundur dari Nasdem

Nasional
KPK Nilai Gugatan MAKI Terkait Lili Pintauli Tidak Jelas

KPK Nilai Gugatan MAKI Terkait Lili Pintauli Tidak Jelas

Nasional
Laporkan Menko Polhukam, Menkeu, dan Kepala PPATK, MAKI: Mudah-mudahan Ditolak Polisi

Laporkan Menko Polhukam, Menkeu, dan Kepala PPATK, MAKI: Mudah-mudahan Ditolak Polisi

Nasional
Respons soal Kabar Kalla Ajak Golkar Merapat KPP, PAN: Ajak-mengajak Kan Biasa

Respons soal Kabar Kalla Ajak Golkar Merapat KPP, PAN: Ajak-mengajak Kan Biasa

Nasional
Satu Anggota Komisi III Jadi Tersangka KPK, Bambang Pacul: Kita Berduka, tapi Tak Bisa Apa-apa

Satu Anggota Komisi III Jadi Tersangka KPK, Bambang Pacul: Kita Berduka, tapi Tak Bisa Apa-apa

Nasional
Harta Bupati Kapuas dan Istrinya yang Jadi Tersangka KPK Rp 8,7 Miliar

Harta Bupati Kapuas dan Istrinya yang Jadi Tersangka KPK Rp 8,7 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke