Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Pendompleng Popularitas Jokowi Tak Punya Harga Diri

Kompas.com - 29/07/2013, 07:44 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir tak ada yang meragukan popularitas Joko Widodo sebagai calon presiden periode 2014-2019. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, pria yang akrab disapa Jokowi ini mampu bersaing, bahkan merajai hasil jajak pendapat calon presiden yang dilakukan berbagai lembaga survei dengan sejumlah tokoh kaliber nasional.

Popularitas Jokowi yang tinggi itu tak jarang dimanfaatkan oleh tokoh lain. Sebab, bersanding dengan Jokowi dianggap mampu mendongkrak popularitas tokoh yang berada di sebelahnya. Namun begitu, anggapan tersebut tak berlaku untuk Iberamsjah.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia ini, popularitas Jokowi hanya bersifat pendek dan tak ada dasar kuat yang dapat membenarkan seorang tokoh mendompleng popularitas tersebut. Iberamsjah mengatakan, tokoh yang digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden sebaiknya tak berharap tuah populer dari Jokowi. Pasalnya, hal itu hanya akan menunjukkan tokoh tersebut tak percaya diri, tak percaya pada kemampuannya, dan tak memiliki modal sebagai pemimpin nasional.

"Figur yang mendompleng popularitas dari jokowi itu tak punya harga diri, menyedihkan dan sangat tidak bagus," kata Iberamsjah saat dihubungi pada Minggu (28/7/2013) malam.

Segendang sepenarian, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari juga memiliki anggapan yang sama. Menurutnya, para tokoh politik nasional tak perlu mendewakan Jokowi dalam pemilihan presiden mendatang. Hajriyanto menjelaskan, bobot politik Jokowi terus menanjak dan semakin tinggi karena terbentuk oleh keterpukauan tokoh politik nasional.

Baginya, hal ini menunjukkan bahwa tokoh politik nasional tidak memiliki paradigma politik yang kokoh karena subyektif mendewakan Jokowi. "Akhirnya Jokowi menjadi magnet politik yang justru dibentuk oleh keterpukauan mereka sendiri," kata Hajriyanto.

Seperti diketahui, sejumlah tokoh dan partai politik terus berusaha mendekati Jokowi dengan caranya masing-masing. Ada yang terang-terangan menyatakan minatnya, ada yang diam-diam, ada juga yang mengklaim. Beberapa partai yang sempat menyiratkan minatnya kepada Jokowi adalah Partai Demokrat, Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara untuk tokoh, salah satu contohnya adalah Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang mengaku pernah berbicara dengan Jokowi untuk berpasangan dalam bursa calon presiden di 2014 walau pembicaraan itu belum mencapai titik temu karena Jokowi belum berbicara dengan internal PDI Perjuangan.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyampaikan bahwa Jokowi menjadi bagian yang dipertimbangkan terkait pengusungan calon presiden di 2014. Hanya, hingga saat ini, Jokowi belum memberi keputusan terkait maju dalam pemilihan presiden. Berkali-kali dia menegaskan bahwa konsentrasinya saat ini adalah memperbaiki Jakarta menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com