Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ajudan Presiden Bersaing di Bursa Calon Kapolri

Kompas.com - 23/07/2013, 12:08 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Persaingan menuju kursi kepala Kepolisian RI dihiasi nama-nama mantan ajudan Presiden Republik Indonesia. Mereka adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayu Seno.

Komjen Sutarman

Jenderal bintang tiga ini pernah menjadi ajudan Presiden RI pimpinan Abdurrahman Wahid tahun 2000. Kariernya pun terus meroket setelah itu. Tahun 2004, pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957, itu menjabat Kapolwiltabes Surabaya.

Selain itu, dia sempat menduduki jabatan Kapolda Kepulauan Riau (2005), Kaselapa Lemdikat Polri (2008), Kapolda Jawa Barat (2010), dan Kapolda Metro Jaya (2010). Jabatan terakhirnya ialah Kabareskrim Polri sejak 2011 hingga sekarang. Tamatan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1981 itu disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat menduduki kursi Tri Brata 1.

Komjen Budi Gunawan

Pria kelahiran tahun 1959 ini pernah menjabat sebagai ajudan Presiden RI masa pimpinan Megawati Soekarnoputri (2003). Kariernya di jajaran Polda ialah menjabat Kapolda Jambi dan Kapolda Bali.

Lulusan Akpol angkatan 1983 itu juga pernah menjabat Kepala Divisi Hukum Polri dan Kepala Divisi Propam Polri. Dari segi usia dan pangkat, Budi memenuhi persyaratan sebagai calon kapolri.

Irjen Putut Eko Bayu Seno

Tamatan Akpol angkatan 1984 ini pernah menjabat sebagai ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2009. Kariernya pun cemerlang sejak itu.

Pada 2009, Putut dipercaya menjabat posisi Wakapolda Metro Jaya. Dia pernah menjabat Kapolda Banten dan Kapolda Jawa Barat. Hingga akhirnya, pada 2012, dia menduduki posisi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Untung S Radjab. Putut merupakan salah satu calon termuda yang memasuki bursa calon Kapolri.

***

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana mengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada tahun ini atau sebelum masa pensiun Timur, yakni tahun 2014. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan memberikan rekomendasi para nama calon Kapolri kepada Presiden.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian RI, Kompolnas berwenang memberikan saran dan pertimbangan calon kapolri kepada Presiden. Namun, hingga kini, Kompolnas belum menyerahkan nama-nama tersebut yang rencananya diserahkan pada awal Juli.

Anggota Kompolnas Edi Hasibuan mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan berunding dengan Ketua Kompolnas, yakni Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk menentukan nama-nama calon yang akan dikirim ke Presiden.

"Kami baru mau membahasnya untuk menentukan siapa saja yg akan kami sampaikan sebagai saran dan pertimbangan ke Presiden setelah membahasnya dengan Ketua Kompolnas. Setelah itu baru diserahkan ke Presiden," kata Edi saat dihubungi, Selasa (23/7/2013).

Kompolnas pun telah melakukan tatap muka dengan sembilan calon Kapolri, baik jenderal bintang tiga maupun bintang dua yang dianggap berpotensi menduduki kursi orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu. Tatap muka telah dilakukan Juni lalu di Mabes polri, Jakarta Selatan. Mereka yang berpotensi menjadi calon Kapolri yakni masih memiliki masa tugas lebih dari dua tahun dan pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah.

Sembilan nama yang beredar sebagai calon kapolri untuk jenderal bintang tiga, yaitu Kabareskrim Polri Komjen Sutarman, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.

Adapun untuk jenderal bintang dua ialah Kadiv TI Inspektur Jenderal (Pol) Tubagus Anis Angkawijaya yang sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Barat, Wakabareskrim Polri Irjen Pol Anas Yusuf, Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti, Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Anton Setiadi, Kakorlantas Irjen Pudji Hartanto, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Bayu Seno. Jenderal bintang dua ini harus naik menjadi jenderal bintang tiga terlebih dahulu untuk memenuhi syarat menjadi kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com