"Sudah ada enam saksi yang diperiksa yang diduga mengetahui pada saat insiden penembakan terjadi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Agus Rianto saat menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Agus menjelaskan, dari enam saksi yang telah diperiksa, empat orang di antaranya merupakan petugas Mapolsek Palu Selatan yang tengah bertugas pada saat insiden terjadi. Sementara itu, dua orang lainnya merupakan warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi penembakan.
"Dua warga itu, yang satu mahasiswa, yang satu lagi warga biasa," ujarnya.
Selain memeriksa warga, hingga saat ini petugas dari Tim Indonesian Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, ditemukan satu selongsong peluru yang terjatuh di pinggir jalan.
Seperti diberitakan, insiden penembakan terhadap Mapolsek Palu Selatan yang terletak di Jalan Zebra Raya terjadi sekira pukul 23.00 WITA, kemarin. Dua orang yang diduga sebagai pelaku menembak dari atas sepeda motor ke arah Mapolsek Palu Selatan.
Pasca-insiden penembakan itu, saat ini penjagaan di semua kantor polisi di Kota Palu diperketat. Teror terhadap polisi tidak hanya terjadi kemarin.
Sebelumnya, pada pertengahan Mei 2013, Mapolres Palu juga sempat diteror orang tak dikenal. Sebuah bom molotov dengan rangkaian kabel ditemukan di belakang Kantor Satlantas Polres Palu. Selain itu, pada awal Juni 2013, Mapolres Poso yang berjarak 220 kilometer dari Kota Palu mendapat teror bom bunuh diri yang menewaskan pelakunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.