"Ingat sejarah Cina, mata uang Yuan yang bisa melawan dollar AS. Yuan itu Yusril dan Puan. Jadi tak apalah kalau PBB koalisi dengan PDI-P," kata Kaban saat memberikan sambutan pada Milad PBB ke-15, di Jakarta, Rabu (17/7/2013)
Mengenai masih rendahnya elektabilitas Yusril di berbagai survei, menurutnya, hal itu karena Yusril belum gencar berkampanya.
"Yang lain sudah muncul di TV. Menghabiskan uang yang banyak. Yusril belum ngapa-ngapain," kata mantan Menteri Kehutanan itu.
Sementara itu, Yusril mengakui, berkoalisi dengan PDI Perjuangan menjadi opsi yang paling memungkinkan dibandingkan dengan sebelas partai lainnya.
"Pak Taufik Kemas berkali-kali bicara tentang Puan (dengan saya). Kami sudah janji bertemu, tapi Beliau sudah wafat," kata Yusril.
Mengenai asas kedua partai, menurutnya, isu pertentangan antara partai Islam dan nasionalis tidak lagi setajam di masa lalu. "Saya kira itu hanya masalah asas saja. Politik sekarang tidak sama dengan politik 1950-an," kata Yusril.
Untuk menjajaki kemungkinan koalisi itu, menurut Yusril, partainya akan melakukan pembicaraan dengan PDI Perjuangan dalam waktu dekat. "Namun semua ini masih tergantung Bu Mega, masih mau maju apa tidak. Selain itu, mekanisme pengambilan keputusan tentang capres dan cawapres di PDI-P itu kan tergantung dari ketua umum." ujar Yusril.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.