Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Dinilai Bersih, Hanura Ingatkan Kadernya Hati-hati

Kompas.com - 17/07/2013, 16:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding meminta seluruh kadernya tak terlalu berbangga diri menyikapi hasil survei dari Lembaga Survei Nasional (LSN) yang menyatakan Hanura sebagai partai politik yang bersih dari korupsi. Menurutnya, hasil survei itu justru menjadi peringatan bagi seluruh politisi Hanura agar terus menjaga kepercayaan rakyat.

"Kami ingin kader Hanura tidak berbangga diri, apalagi menyombongkan hasil tersebut. Ke depan, justru harus bertindak semakin hati-hati serta selalu menjaga amanat agar tidak tergiur dengan korupsi, apa pun bentuknya," kata Sudding, dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Rabu (17/7/2013).

Menurut anggota Komisi III DPR RI ini, korupsi merupakan penyakit bangsa Indonesia yang akhirnya membawa rakyat dalam kemiskinan dan keterpurukan. Oleh karena itu, Sudding menyatakan bahwa partainya tegas dan tidak menoleransi korupsi dengan alasan apa pun.

"Kami sangat tegas, apabila ada politisi Hanura yang ketahuan melakukan tindak pidana korupsi, maka langsung dipecat tanpa harus menunggu status hukum dari pengadilan dulu. Hanura tidak ada toleransi dengan korupsi," ujarnya.

Menurut Sudding, hasil survei LSN menunjukkan bahwa selama ini rakyat tidak tidur dan selalu memperhatikan tingkah polah para wakilnya yang duduk di parlemen. Ia mengklaim, hasil survei itu merupakan bukti nyata penilaian masyarakat tentang partai politik yang konsisten membela rakyat.

Untuk diketahui, dalam penelitian LSN yang dilakukan pada 1 sampai 10 Mei 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia, Partai Hanura dan Gerindra sama-sama dipersepsikan publik sebagai partai yang bersih dari korupsi dengan perolehan 11,1 persen, diikuti oleh PPP pada posisi ketiga dengan porolehan 7,5 persen dan PDI-P 6,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com