Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Hasil Survei Masih di Bawah Target 30 Persen

Kompas.com - 17/07/2013, 10:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar menilai, hasil yang dipaparkan Lembaga Survei Nasional (LSN) yang menempatkan partai ini di posisi teratas membuat adrenalin setiap kader bertambah. Namun, hasil survei itu dinilai masih jauh di bawah target Partai Golkar, yakni 30 persen suara pada pemilihan legislatif 2014 mendatang.

"Beberapa bulan belakangan, posisinya selalu seperti itu. Kondisi ini membuat adrenalin setiap kader Golkar bertambah untuk senantiasa ada di posisi tersebut. Meski demikian, pencapaian ini masih jauh dari target 30 persen yang sudah ditetapkan DPP," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya saat dihubungi, Rabu (17/7/2013).

Menurut Tantowi, Partai Golkar telah mencanangkan target untuk merebut 170 kursi di parlemen. Target ini dinilai bukan suatu hal yang mustahil karena elektabilitas Partai Golkar, kata Tantowi, merangkak naik dalam berbagai survei, termasuk survei internal. Jika mencapai target itu, maka Partai Golkar bisa mengajukan capresnya, Aburizal "Ical" Bakrie.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh LSN, Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersaing ketat pada Pemilu 2014. Elektabilitas Partai Golkar menempati posisi teratas dengan 19,7 persen dan PDI-P meraih suara 18,3 persen. Sementara itu, Partai Gerindra menyodok di posisi ketiga dengan 13,9 persen. Setelah itu, berturut-turut ada Partai Hanura (6,9 persen), Partai Demokrat (6,1 persen), PKB (4,8 persen), Partai Nasdem (4,6 persen), Partai Persatuan Pembangunan (4,3 persen), Partai Amanat Nasional (3,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (3,8 persen), Partai Bulan Bintang (1,4 persen), dan PKPI (0,5 persen). Adapun yang tidak memilih partai mana pun sebesar 11,9 persen.

Saat ditanyakan tentang saingan berat Partai Golkar, yakni PDI Perjuangan, Tantowi mengatakan, PDI Perjuangan bisa saja berkoalisi dengan partainya. Hal ini dinilainya sebagai koalisi yang paling ideal.

"Koalisi itu satu keniscayaan dalam rangka memperkuat posisi di parlemen. Sebagai partai nasionalis dan terbuka, kami bisa berkoalisi dengan partai mana pun. Kalau bisa dengan PDI-P, ideal sekali karena sama-sama nasionalis dan melihat visi pembangunan ke depan dari desa," ujar anggota Komisi I DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com