Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkopolhukam: Tak Ada Kaitan PP 99 dengan Kelebihan Kapasitas Lapas

Kompas.com - 15/07/2013, 15:40 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, tidak ada kaitan antara Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 dengan kelebihan kapasitas hampir semua di lembaga permasyarakatan (lapas). Djoko menegaskan, pemerintah tidak akan menghapus PP yang memperketat pemberian hak remisi, asimilasi, dan bebas bersyarat kepada narapidana kasus terorisme, narkotika, dan korupsi.

"PP 99 ini upaya pemerintah dan masyarakat untuk memberantas dan menegakkan hukum yang tegas terhadap pelaku tindak extraordinary crime. Harus dilihat seperti itu. Enggak ada lagi urusan over capacity karena over capacity itu menjawabnya dengan menambah jumlah lapas," kata Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7/2013).

Hal itu dikatakan Djoko ketika dimintai tanggapan pendapat Ketua Komisi III DPR I Gede Pasek Suardika bahwa PP menjadi salah satu penyebab membeludaknya penghuni lapas hingga akhirnya penuh sesak.

Djoko mengatakan, peristiwa kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, jangan dikaitkan dengan PP. Kerusuhan tersebut, kata dia, memang karena ketidaknyamanan para napi akibat fasilitas dasar yang tidak dipenuhi.

Djoko mengatakan, terkait PP 99/2012, pemerintah hanya akan membuat aturan pelaksana yang lebih detail. Contohnya, kata dia, terkait kasus narkotika, perlu dibedakan antara pengguna dan bandar.

"Diperjelas lagi jenis hukuman seperti apa dan diatur dalam aturan pelaksana tadi. Tapi, jangan mengurangi semangat kita untuk memberantas dan menegakkan hukum yang tegas kepada tiga extraordinary crime itu," kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com