JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kinerja jajaran kepolisian di Papua terkait kerusuhan di final tinju yang memperebutkan Piala Bupati Nabire di GOR Kota Lama, Nabire, Minggu (14/7/2013) malam. Kerusuhan itu menewaskan 18 orang dan puluhan orang terluka.
"Tentunya kita lakukan langkah-langkah audit, pemeriksaan lebih dalam," kata Kapolri di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Kapolri mengatakan, pengamanan yang dikerahkan selama acara berjumlah 250 personel, terdiri dari 150 polisi dan 100 prajurit TNI. Menurut Kapolri, jumlah itu sebenarnya cukup untuk mengamankan pertandingan yang dihadiri sekitar 1.500 penonton.
"Pertandingan tinju kan enggak kayak permainan bola, artinya lebih tertib sehingga pengamanan kurang lebih sekitar 250 personel," kata Kapolri.
Kapolri menjelaskan, pascakerusuhan, pihaknya sudah menambah personel ke Nabire. Sebanyak 300 anggota Brimob dan 300 anggota TNI dikerahkan untuk mengamankan seluruh obyek vital dan kantor pemerintahan. Sejak dini hari, kata dia, kondisi sudah bisa dikendalikan.
Kapolri menambahkan, pihaknya sudah memeriksa 11 orang saksi. Hasil penyelidikan sementara, kata dia, pemicu kerusuhan ialah ada kelompok yang tidak terima atas hasil pertandingan. Korban tewas akibat terinjak-injak ketika hendak keluar GOR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.