Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Penyusup BNN Bantah Pernah Beri Lencana ke Tersangka Kasus Narkoba

Kompas.com - 09/07/2013, 07:21 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang perwira menengah, Komisaris Polisi berinisial AD, disebut menyusup ke ruang staf pimpinan Badan Narkotika Nasional. Dalih penyusupan itu adalah mendapatkan dokumen penggajiannya selama bertugas di BNN. AD juga membantah ketika bertugas di BNN pernah memberikan lencana penyidik kepada seorang tersangka kasus narkoba yang ditahan BNN.

"Dia menyatakan tidak pernah beri lencana. Dia juga tunjukkan, itu berbeda nomor lencananya dengan yang ada di tangan ASM," terang Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyanto saat dihubungi, Senin (8/7/2013). ASM adalah inisial dari Andre Samsul Malik, tersangka kasus narkoba itu.

Keterangan tersebut, ujar Arief, disampaikan AD ketika dipanggil atasannya terkait penyusupan itu. Saat ini AD bertugas di direktorat yang dipimpin Arief. Di BNN, Kompol AD diketahui menyusup ke ruang staf Inspektur Jenderal Benny Mamoto, Deputi Pemberantasan BNN. Di sana, dia diketahui mengambil dua dokumen.

Kepada atasannya, Kompol AD mengaku hanya mengambill dokumen pribadi dan berniat mengklarifikasi pembayaran gajinya saat bertugas di BNN. Arief mengaku telah melihat dokumen yang dibawa AD itu. Meski demikian Arief berjanji tetap akan melakukan klarifikasi kembali ke BNN terkait pengakuan AD.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, AD disebut memiliki reputasi buruk di BNN. Pria lulusan Akademi Kepolisian tahun 1998 itu dikeluarkan dari BNN pada akhir 2011 karena memberikan lencana penyidik milik BNN kepada ASM yang berstatus tersangka kasus narkoba. Lencana itu biasanya dikenakan petugas penyidik yang ikut dalam operasi lapangan.

Seperti diberitakan, Kompol AD menyelinap masuk ke ruang staf Benny Mamoto, Kamis (4/7/2013) sekitar pukul 20.00 WIB. Menurut Benny, Kompol AD sempat mengancam satpam BNN agar tidak memberi tahu kedatangannya.

Namun, kedatangan AD terekam kamera CCTV. Sempat diduga kedatangan AD adalah untuk menggeledah BNN terkait perkara yang dilaporkan ke polisi, dengan nomor laporan LP/568/VI/Bareskrim tertanggal 28 Juni 2013.

Pada laporan yang beredar di kalangan wartawan pada Kamis sore tersebut tertulis pelapor bernama Helena. Sebagai terlapor adalah Benny Mamoto dan kawan-kawan. Laporan dibuat untuk dugaan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan untuk memblokir rekening perusahaan Helena, PT SMC, yang melayani penukaran uang alias money changer.

Belakangan, kepolisian menegaskan kedatangan AD tidak terkait perkara yang dilaporkan Helena itu. Kedatangan AD juga disebut tanpa sepengetahuan atasan. Bahkan reputasi buruk AD pun diakui.

Tak hanya di BNN, reputasi buruk itu berlanjut di tempat penugasan AD sekarang. Sejak ditempatkan di Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, AD jarang masuk kerja, setidaknya 3 bulan terakhir. Polri berjanji akan menjatuhkan sanksi bila AD terbukti melakukan pelanggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com