“Keputusan memasang capres-cawapres dari satu partai yang sama juga hal baru dan tidak lazim. Apalagi Hanura parpol kecil, sementara syarat pencalonannya 20 persen. Jadi seharusnya koalisi dengan parpol lain,” ujar Fuad, Kamis (4/7/2013).
Menurutnya, banyak kader Hanura yang sependapat dengannya dan tak setuju dengan pendeklarasian Wiranto-Hary Tanoe. Akan tetapi, mereka yang menolak ini tidak mau dipublikasi. Selain masih partai kecil, Fuad mengatakan, pendeklarasian itu tak sesuai dengan konstitusi partai. Penetapan capres-cawapres harus melalui mekanisme rapat pimpinan nasional (rapimnas).
“Kami menentang karena sesuai AD/ART keputusan yang penting dan strategis harus melalui rapimnas. Penetapan Hary Tanoe sebagai cawapres itu jelas termasuk keputusan strategis yang harus diputuskan di tingkat rapimnas,” ujar mantan politisi Partai Golkar ini.
Pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung Partai Hanura dalam Pemilihan Presiden 2014. Deklarasi pasangan ini digelar pada Selasa (2/7/2013), di Hotel Mercure, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.