Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham Samad: 3 Sektor Penting yang Jadi Fokus KPK

Kompas.com - 03/07/2013, 11:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad hadir dalam acara pembekalan calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan, di Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2013). Abraham yang tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 dengan mengenakan batik bercorak merah ini menyampaikan pidatonya dengan berapi-api.

Beberapa hal yang ia sampaikan adalah mengenai fokus KPK dalam tiga sektor penting yang regulasinya harus segera diperbaiki, yakni ketahanan pangan plus, energi, dan lingkungan, serta sumber pendapatan negara.

Mengenai ketahanan pangan plus, Abraham bersikukuh Indonesia tak perlu mengimpor bahan pokok makanan karena sumber daya alam yang dimiliki sangat luar biasa.

"KPK konsen pada sektor ketahanan pangan. Faktanya kita penghasil, tapi kita masih mengimpor seperti beras, dan kedelai. Ada regulasi memungkinkan terjadinya impor karena ada permainan antara pengimpor dan penentu kebijakan. Fokus pada sektor ini, kalau didiamkan sektor pangan akan hancur," kata Abraham.

Sektor kedua yang juga disoroti KPK, lanjut Abraham, adalah energi dan lingkungan. Ia mengaitkannya dengan pengelolaan sumber daya alam yang dianggapnya masih belum maksimal. Menurut Abraham, hal ini terjadi karena lemahnya regulasi yang mengatur.

Abraham menuturkan, bila sumber daya alam Indonesia dikelola dengan baik, maka negara akan mendapatkan pendapatan sekitar Rp 15.000 triliun per tahun. Bila dibagi dengan jumlah warga negara Indonesia, maka setiap warga akan mendapatkan Rp 20 juta di setiap bulannya.

"Rakyat menderita, itu karena kesalahan mengelola sumber daya alam. Hanya mengalir ke beberapa orang, dan rakyat tidak dibagi rata. Kita bukan negara miskin, cuma tidak bisa mengelola. Makanya KPK ingin konsen, ingin memperbaiki regulasi ini," ujarnya.

Selama menyampaikan pidatonya, seluruh peserta dalam acara pembekalan caleg PDI Perjuangan tak henti-hentinya bertepuk tangan. Bahkan beberapa peserta tampak juga memekikkan kata-kata "Merdeka... merdeka".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com