"Bukan menerima, jadi gini itu bukan mahar dan tidak ada uang mas kawin, itu bukan mas kawin," ujar Ziad seusai sidang perdana Luthfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Menurut Ziad, awalnya Darin menyampaikan keinginannya pada Luthfi untuk dapat belajar mengendarai mobil. Akhirnya Luthfi pun memberikan mobil itu pada Darin. "Jadi, Darin ingin belajar nyetir mobil. Minta kepada ustaz: Ustaz, tolong dong minta kendaraan, saya (Darin) mau belajar nyetir. Lalu dikirim itu Grandis ke rumah dan juga untuk operasional," terang Ziad.
Sementara itu Ziad menambahkan bahwa Darin dan Luthfi memang saling jatuh cinta. Keluarga pun akhirnya merestui. Ziad sendiri hadir ke ruang sidang Pengadilan Tipikor untuk memberikan dukungan pada Luthfi. "Kita, kan keluarga karena sudah terjadi pernikahan. Saya sebagai mertuanya," katanya.
Sebelumnya, dalam dakwaan tim jaksa KPK, disebutkan mantan Presiden PKS itu memberikan hadiah berupa satu unit Mitsubishi Grandis senilai Rp 150 juta kepada Darin. Mobil yang diberikan kepada Darin tersebut diduga berasal dari hasil tindak pidana korupsi. Menurut jaksa KPK, Luthfi menyembunyikan harta yang patut diduga berasal dari tindak pidana korupsi melalui sejumlah cara, salah satunya dengan membelikan aset yang diatasnamakan orang lain.
Jaksa juga menyebutkan bahwa Darin adalah istri ketiga Luthfi. Luthfi disebut menikahi Darin sekitar 2012. Pernikahan tersebut disebut sebagai pernikahan ketiga Luthfi. Selain Darin, menurut jaksa, Luthfi memiliki dua istri lainnya. Istri pertama, Sutiana Astika, yang dinikahi pada Januari 1984, serta Lusi Tiarani, yang dinikahi pada September 2000.
Jaksa KPK juga menyebut Luthfi menggunakan nama asisten pribadinya, Rantala Sikayo, untuk menyamarkan asal-usul unit Nissan Frontier hitam B 9051.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.