Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Bantah Incar 3 Posisi Menteri PKS

Kompas.com - 24/06/2013, 17:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya membantah partainya tengah mengincar posisi tiga menteri yang dimiliki Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kini, posisi tiga menteri asal PKS tengah terancam karena sikap partai itu yang menolak kenaikan harga BBM (BBM) bersubsidi.

"Itu tidak benar. Kami dapat tiga kursi saja sudah bersyukur, sudah berterima kasih. Jadi, tidak ada agenda kita yang menghendaki PKS keluar dan mengincar kursi menterinya," tukas Tantowi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Menurut Tantowi, selama ini partai Golkar hanya mengacu pada nota kesepahaman kontrak politik partai-partai koalisi. Dalam kontrak itu, Tantowi menuturkan, anggota koalisi yang tidak lagi sejalan menandakan tidak ingin bersama lagi.

"Tapi semua komando tertinggi di koalisi tetap berada di tangan presiden. Kalau presiden masih nyaman dengan PKS, ya silakan," kata Tantowi.

Dia melanjutkan, Golkar juga tidak akan bermanuver jika PKS dikeluarkan dari koalisi. Menurutnya, dalam menjalankan strategi politik, Golkar tidak pernah bermain di atas penderitaan pihak lain. "Golkar itu naik elektabilitasnya dan pada tiga besar bukan karena menjelek-jelekkan kader lain, angkat borok, atau menari di atas penderitaan orang. Ini enggak Golkar banget," ucap Tantowi.

Kecurigaan PKS

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengkritik partai koalisi yang terus-menerus mendesak PKS keluar dari koalisi. Mahfudz menilai seharusnya partai-partai koalisi itu paham dengan kontrak koalisi yang sudah disepakati sebelumnya.

"Harusnya kalau paham (hak prerogatif presiden), harusnya enggak perlu komentar dan mendorong keluar. Kalau masih (komentar), syahwat politik mereka tak bisa dibendung lagi. Ini nyata terlihat. Syahwat politik kan urusan mereka," ujar Mahfudz.

Ia pun menuding partai koalisi hendak mengincar posisi menteri asal PKS di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. "Wajarlah mungkin mereka punya kepentingan politik. Mereka punya kesempatan mengisi kursi itu," imbuh Mahfudz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com