JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tak lagi akan membahas sikap penolakan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Rapat evaluasi yang sempat diusulkan anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring pun diperkirakan tak akan membahas secara spesifik tentang penolakan PKS atas kenaikan BBM.
"Sampai hari ini tidak ada rencana evaluasi internal karena yang disampaikan PKS sudah on the track, sudah sesuai dengan yang disepakati. Sudah tidak ada lagi bahas isu BBM di PKS," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Rabu (19/6/2013).
Mahfudz menjelaskan, dalam waktu dekat memang partainya akan menggelar rapat Dewan Pimpinan Pusat dengan seluruh Dewan Pimpinan Wilayah. Namun, rapat ini hanya membahas tentang strategi pemenangan PKS dalam pemilukada, bukan BBM. Mahfudz pun mengaku belum mendengar usulan Tifatul yang meminta rapat evaluasi terkait sikap penolakan PKS atas kenaikan BBM.
"Saya belum dengar ada seruan-seruan itu. Orang menyeru kok, apa salahnya?" kata Mahfudz.
Seperti diketahui, Fraksi PKS dalam rapat paripurna, Senin (17/6/2013), memutuskan menolak RAPBN-P 2013. Hal ini karena PKS menolak adanya kenaikan BBM dan juga dana kompensasi yang menyertainya di dalam RAPBN-P itu. Sikap Fraksi PKS ini bertolak belakang dengan tiga menteri asal PKS di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-jufri justru mendukung kebijakan itu. Tifatul bahkan menjadi Sekretaris Tim sosialisasi kenaikan harga BBM.
Atas sikap penolakan PKS di paripurna, Tifatul kemarin mengusulkan adanya rapat evaluasi. Menurut Tifatul, sikap penolakan PKS itu tidak sesuai dengan enam kesepakatan para petinggi PKS di Lembang, Jawa Barat, sebelum rapat paripurna dilakukan. Tifatul menyatakan bahwa seharusnya PKS mendukung RAPBN-P karena di dalamnya terdapat program pro-rakyat, seperti BLSM yang merupakan dana kompensasi dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.