Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Warga Jateng Tak Setuju BLSM

Kompas.com - 17/06/2013, 14:57 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, masyarakat Jawa Tengah tak setuju dengan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Program itu dinilai dapat menimbulkan mental mengemis.

Beberapa hari lalu, kata Ganjar, ia baru bertemu dengan masyarakat di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Salah satu yang didiskusikan adalah soal BLSM. 

"Saya tanya rakyat mau tidak dikasih BLSM? Katanya tidak mau, mental pengemis," kata Ganjar, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Selain itu, lanjut Ganjar, masyarakat di Jawa Tengah khawatir pembagian BLSM yang berpotensi kisruh dalam pengurusan administrasinya. "Buat mereka itu kisruh administrasi, dan mereka mau koreksi sikap ini," ujarnya.

Saat ditanya apakah setelah resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar turut membagikan BLSM, ia tak menjawab tegas. Ia mengatakan, akan memperjuangkan aspirasi partainya untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan pemberian BLSM sebagai kompensasinya.

"PDI-P punya konsep sendiri, kita punya program pedesaan, kita lihat keputusannya nanti apakah BLSM disahkan atau tidak," ujarnya.

Hari ini, DPR menggelar rapat paripurna dengan agenda pengesahan RAPBN-P 2013 yang salah satunya mengalokasikan anggaran BLSM. Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR, Kamis (13/6/2013), besaran dana untuk BLSM disepakati menjadi Rp 9,32 triliun. Jumlah tersebut turun sekitar Rp 2 triliun karena usulan BLSM sebelumnya adalah Rp 11,6 triliun. Penurunan itu diikuti dengan berkurangnya waktu pemberian dari 5 bulan menjadi 4 bulan.

Ketua Banggar DPR Achmadi Noor Supit menyatakan, mayoritas fraksi sepakat BLSM diberikan selama 4 bulan untuk 15,5 juta keluarga miskin. Setiap kepala keluarga mendapat Rp 150.000 perbulan setelah harga BBM bersubsidi dinaikkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com