Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Minta Demo Kenaikan BBM Jangan Anarkis

Kompas.com - 15/06/2013, 14:51 WIB
Mohamad Final Daeng

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com – Warga meminta aksi unjuk rasa menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak di Makassar, Sulawesi Selatan, tidak anarkistis. Pasalnya, hal itu akan menganggu aktivitas dan penghidupan warga.

Beberapa hari terakhir, Kota Makassar dilanda berbagai demonstrasi mahasiswa menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Demonstrasi terjadi di ruas utama ibu kota Sulsel itu, seperti di Jl AP Pettarani, Jl Urip Sumoharjo, dan Jl Sultan Alauddin.

Terakhir, Jum’at (14/6) kemarin, aksi mahasiswa di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di Jl AP Pettarani berlangsung ricuh. Mahasiswa memblokir seluruh badan jalan utama itu dan melumpuhkan arus lalu lintas. Mahasiswa juga terlibat bentrok dengan polisi dan warga.

Saharuddin (30), pedagang es kelapa muda yang mangkal tak jauh dari kampus UNM mengaku aktivitas usahanya terganggu dengan aksi unjuk rasa yang anarkistis. Omzet jualan yang biasanya mencapai Rp 1 juta per hari anjlok jadi hingga Rp 300.000-Rp 400.000 per hari akibat sepi pembeli. Apalagi, dalam bentrok kemarin, gerobaknya sempat terkena lemparan batu.

“Saya tidak setuju kalau harga BBM naik, tapi kalau demonya seperti itu (anarkistis), saya juga tidak setuju,” katanya saat ditemui Sabtu (15/6/2013).

Keluhan juga terlontar dari sopir angkutan kota yang rutenya melintas di Jl AP Pettarani. Arif (33) mengatakan akibat demonstrasi yang menutup seluruh badanjalan, ia harus berputar dan terjebak kemacetan parah. Hal itu membuat penghasilannya menurun karena jumlah perjalanan berkurang dari saat normal yang mencapai enam rit per hari menjadi hanya empat rit.

“Penumpang juga tidak ada yang mau naik karena ketakutan,” kata Arif.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar Endy Sutendi mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan unjuk rasa dengan pola persuasif dan humanis.

“Silakan menyampaikan aspirasi, namun harus tetap mematuhi koridor hukum dan tak menganggu kepentingan umum,” ujarnya.

Endy mengatakan, pihaknya telah mengamankan beberapa pengunjuk rasa untuk dimintai keterangan terkait aksi yang anarkistis tersebut. Polisi juga mengamankan berbagai barang bukti seperti batu dan busur panah dari lokasi demonstrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com