JAKARTA, KOMPAS.com — Polemik internal partai koalisi pendukung pemerintah diminta segera diselesaikan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Sekretariat Gabungan disarankan segera memanggil para petinggi Partai Keadilan Sejahtera.
"Sebaiknya memang SBY dan Ketua Majelis Syuro PKS ketemu lalu sepakat berpisah," ujar Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Hari Wibowo, di Jakarta, Jumat (14/6/2013). Dia menilai hubungan PKS dan Presiden SBY sudah ibarat situasi di klub sepak bola Spanyol, Real Madrid, dan pelatih asal Portugal, Jose Mourinho. Siapa pun yang mengambil langkah pertama, ujar dia, akan mengalami kerugian.
"Kasus SBY versus PKS juga sama, cuma kerugiannya bersifat politis. Solusi Madrid dan Mourinho, keduanya duduk bersama dan sepakat berpisah. Saya rasa solusi seperti ini bisa dipakai," papar Dradjad. Terkait kemungkinan pencopotan para menteri asal PKS, politisi yang juga ekonom itu tak mau berkomentar banyak. Menurut Dradjad, hal tersebut seharusnya menjadi kesepakatan bersama Presiden SBY dengan PKS.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS telah menggelar rapat untuk menentukan sikap partai terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hasilnya, PKS tetap menolak rencana tersebut. Tetapi, PKS juga tak memutuskan hengkang dari koalisi.
Merujuk pada kontrak koalisi, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan tak ada keharusan hengkang bagi partai yang berbeda pendapat dengan keputusan koalisi. "Itu kan bisa, bukan harus (keluar). Silakan kalau Presiden mau menggunakan hak prerogatifnya," ujar Hidayat.
Tanda-tanda akan didepaknya PKS dari koalisi terlihat dari beberapa pertemuan yang sengaja tak menghadirkan petinggi PKS ataupun menteri-menterinya. Seperti pada rapat Setgab, Selasa (11/6/2013), Presiden PKS Anis Matta tidak diundang dalam rapat Setgab, padahal semua ketua umum partai hadir dalam rapat yang membahas soal BBM itu.
Setelah itu, pada Rabu (12/6/2013), Presiden SBY menggelar rapat kabinet. Rapat itu juga tidak dihadiri menteri-menteri asal PKS, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.