JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak elite politik Indonesia untuk menomorduakan kepentingan politik praktis terkait pembahasan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Presiden mengajak seluruh komponen bangsa menjaga perekonomian Indonesia.
"Dengan kerendahan hati, saya mengajak sahabat-sahabat saya, para elite politik, untuk menomorduakan kepentingan politik praktis, kepentingan politik menjelang Pemilu 2014. Marilah kita menomorduakan itu," kata Kepala Negara di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Presiden memandang penting menaikkan harga BBM bersubsidi demi mencegah membengkaknya defisit anggaran pada APBN 2013. Saat ini, pemerintah berencana menaikkan harga premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. Jika direalisasikan, sebanyak 15,53 juta keluarga miskin akan menerima uang tunai Rp 150.000 per bulan selama lima bulan dan kompensasi dalam bentuk program lainnya.
Presiden mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi adalah langkah terakhir yang ditempuh untuk menyelamatkan anggaran dan fiskal negara. Kepala Negara mengatakan, opsi menaikkan harga BBM bersubsidi telah diputuskan melalui pertimbangan yang mendalam.
"Kita hitung secara saksama," katanya.
Presiden kembali mengingatkan ada ketidakadilan pada pelaksanaan subsidi BBM selama ini. Dikatakan, masyarakat golongan mampu dan kaya turut menikmati subsidi BBM. Presiden menyebut mereka sebagai kelompok yang tidak patut menerima bantuan subsidi BBM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.