Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Buat Apa Demokrat Perintah-perintah PKS?

Kompas.com - 11/06/2013, 15:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal, mempertanyakan maksud Partai Demokrat meminta PKS mengibarkan bendera saat penyerahan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Menurut Refrizal, partainya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bukan karena ingin membentuk opini publik.

"Enggak ada urusannya sama citra kalau kami nolak BBM. Jadi, apa urusannya Partai Demokrat meminta PKS kibar bendera saat pembagian BLSM. Buat apa Demokrat perintah-perintah PKS?" ujar Refrizal di Kompleks Parlemen, Selasa (11/6/2013).

Refrizal menilai, Partai Demokrat sebaiknya mengurus partainya sendiri saja dan tak perlu mengomentari sikap partai lainnya. Ia menuturkan komitmen PKS hingga saat ini adalah menolak kenaikan harga BBM juga pengucuran dana BLSM.

"Bagi saya, BLSM tidak mendidik masyarakat. Bagi kami, lebih bagus kalau masyarakat dibangun infrastruktur dan lapangan kerja," kata anggota Komisi VI DPR ini.

PKS masih menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintah. Partai Demokrat sudah mengaku gerah dengan ulah anggota koalisi pemerintahan itu.

Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih memberikan tempat bagi PKS di koalisi. Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, Presiden bahkan memberikan izin pada PKS untuk mengibarkan benderanya saat pembagian dana BLSM.

"Kalau mau menolak ataupun punya indikasi bahwa ini program akal-akalan Demokrat jelang pemilu, pasang saja bendera di sana. SBY juga sudah setuju kok," ujar Max dalam wawancara dengan Kompas.com di ruang kerjanya, kemarin.

Max menuturkan, partainya sama sekali tidak perlu mengibarkan bendera partai saat pembangian dana BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Lagi pula, kata Max, pemberian dana BLSM juga diatur oleh Kementerian Sosial yang menterinya berasal dari PKS. Anggota Komisi I DPR itu menuding sikap penolakan PKS atas rencana kenaikan harga BBM hanyalah strategi partai itu dalam mengeliminasi opini publik yang buruk dari perkara hukum yang membelit petinggi partai Islam itu.

"Tidak hanya itu, apalagi dia (PKS) sudah pasang-pasang spanduk itu penolakan BBM. Padahal, kenaikan BBM itu domain pemerintah. Dia sudah intervensi," ucap Max.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com