Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Main di Dua Kaki Tandanya Normal

Kompas.com - 11/06/2013, 12:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tak ambil pusing dengan tudingan bahwa partainya plinplan karena tidak berani mengambil sikap tegas terkait keberadaannya di koalisi. Bahkan, ia menganggap posisi PKS yang bermain dengan dua kaki sebagai hal yang wajar.

"Kaki kami dua, artinya saya normal. Kalau main di satu kaki itu tidak normal, artinya pincang," kata Hidayat, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (11/6/2013).

Untuk diketahui, sejumlah pihak menilai PKS bermain di dua kaki atau berkepribadian ganda dalam menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Di satu sisi DPP PKS telah menyatakan penolakannya, meski penolakan itu tak diimbangi dengan keputusan hengkang dari koalisi partai pendukung pemerintah.

Perpecahan di internal PKS semakin mengemuka ketika Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring yang notabene salah satu tokoh senior PKS menyatakan mendukung harga BBM dinaikkan. Tifatul mengaku mendukung dan akan terus menjalankan tugasnya sebagai sekretaris tim sosialisasi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Menanggapi hal itu, Hidayat menegaskan bahwa sikap DPP PKS dan Fraksi PKS masih satu suara menolak kenaikan harga BBM. Menurutnya, kalau kemudian Tifatul memiliki sikap yang berseberangan, hal itu merupakan tugas pribadinya sebagai Menkominfo yang tak lain adalah pembantu Presiden.

"Biarlah masing-masing partai bersifat demokrasi, bukan saling menuduh. Kita dewasakan dalam berdemokrasi, jangan menuduh yang tidak-tidak," ujarnya.

Rencananya, keputusan naiknya harga BBM akan diambil pada pekan ketiga Juni 2013. Sebagai kompensasinya, pemerintah menyiapkan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang nilainya telah disetujui Komisi VIII DPR sebesar Rp 12 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com