Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kerusuhan di KJRI Jeddah

Kompas.com - 10/06/2013, 09:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang Budie Utama Razak mengatakan, peristiwa yang terjadi di Konsulat Jenderal RI Jeddah, Minggu (9/6/2013) malam waktu setempat, berawal dari membeludaknya jumlah tenaga kerja Indonesia yang mengurus dokumentasi. Kerusuhan ini adalah buntut dari insiden pada Sabtu (8/6/2013). Saat itu para pekerja perempuan Indonesia "menyerbu" Konsulat untuk mendapatkan dokumen perjalanan.

Menurut Tatang, KJRI telah melakukan pelayanan maksimal, yaitu 6.000 orang.

"Dari 1.000 orang, 2.000 orang, 6.000 orang, dan hari Minggu lebih dari 12.000 orang. KJRI melakukan pelayanan hingga pukul 03.00 pagi. Kemampuan untuk pelayanan maksimal 6.000," kata Tatang, seperti dikutip dari wawancara dengan Metro TV, Senin (10/6/2013) pagi.

Selanjutnya, KJRI mengumumkan agar sisanya kembali keesokan harinya. "Ada yang kecewa dan ada yang memprovokasi sehingga ada tindakan tidak terpuji dan terkendali," ujarnya.

Tatang mengungkapkan, dalam situasi tersebut, ada pekerja pria yang memprovokasi. Peristiwa ini mengakibatkan satu orang perempuan TKI meninggal dunia.

"Terjadi desak-desakan, ketika pintu dibuka, ada ibu usia 55 tahun terdesak dan dehidrasi sehingga kritis dan meninggal dunia," kata dia.

Dengan kejadian ini, setelah berbicara dengan aparat kepolisian, KJRI disarankan tidak dibuka dan diumumkan bahwa pelayanan ditunda. "Massa kemudian beringas, menyerang petugas keamanan yang jumlahnya hanya 30 orang. Ketika pintu ditutup, pintunya pintu besi, ada yang mencoba masuk. Kami coba bertahan dan menghalang," papar Tatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com