Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cilik, Menarik dan Membanggakan

Kompas.com - 09/06/2013, 01:53 WIB

Sabtu (8/6) sore di lantai tiga gedung Blok M Square, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, puluhan siswa-siswi SD yang kebanyakan duduk di kelas IV dan V memakai bermacam seragam polisi. Ada yang memakai seragam polisi lalu lintas, ada yang memakai seragam polisi sabhara, ada pula yang memakai seragam polisi provos atau propam (profesi dan pengamanan). 

Hari itu mereka mengikuti lomba baris-berbaris polisi cilik yang digelar Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Lomba diikuti perwakilan 12 kepolisian sektor. Membanggakan saat mengamati mereka baris-berbaris. Tegap, rapi, dan serempak. ”Bruk-bruk-bruk....”

Beberapa murid yang ditemui mengaku tak ingin menjadi polisi meski beberapa di antara mereka berasal dari keluarga polisi. ”Saya enggak pengen jadi polisi karena sudah punya cita-cita lain,” kata Deandra (11), siswi kelas V SD Al Zahra, Pamulang, Tangerang Selatan. Deandra adalah satu di antara 22 murid Al Zahra yang mengikuti lomba tersebut. 

Meski tak bercita-cita menjadi polisi, Deandra dan beberapa murid lain yang ditemui mengaku senang dan bangga mengikuti lomba polisi cilik ini.

Mereka mengaku mendapat pengalaman baru. Meluapnya keinginan murid mengikuti lomba ini membuat polisi di tiap polsek menyeleksi terlebih dahulu para pesertanya. 

”Mereka bersemangat. Sangat ingin tahu tugas-tugas polisi. Menyenangkan melatih mereka,” kata Aipda Chaerudin dari Polsek Pancoran. Siang itu kelompok didiknya memilih memakai seragam polisi sabhara. 

Kepala Polsek Cilandak Komisaris Sungkono pun mengatakan, Polsek Cilandak diwakili siswa-siswi SD Negeri 09. Mereka berlatih setiap Jumat pukul 14.00-17.00 dan Selasa pukul 08.00-10.00.

”Mereka berlatih di sekolah. Kami, pelatih, yang datang ke sana,” ucapnya. 

Di akhir lomba, panitia mengumumkan pemenangnya. Juara I dengan nilai 4.930 direbut murid yang mewakili Polsek Kebayoran Lama, sedangkan juara II direbut murid SD Negeri 09 yang mewakili Polsek Cilandak setelah mendapat nilai 4.380 dari ketiga juri lomba. Juara III direbut murid yang mewakili Polsek Tebet dengan perolehan nilai 4.260. 

Sungkono pun senang mendengar murid yang mewakili polseknya meraih juara II. ”Padahal, latihan seriusnya baru dua pekan terakhir semenjak berlatih dua bulan.” Kini ia mengembangkan ”polisi siswa” di lingkungan murid SMP dan SMA.

”Di tiap kelas, kami mengambil dua siswa untuk kami latih jadi informan. Tujuannya, mencegah aksi balapan liar, tawuran pelajar, dan meredam pengguna narkoba di kalangan murid. Kriteria murid yang kami pilih, angka akademis sedikit di atas rata-rata dan gaul,” ujarnya. Ia menjamin kerahasiaan dan keselamatan informan tersebut. ”Juga ada sedikit bonus mendidik buat mereka,” kata Sungkono. 

Ia mengakui, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno-lah yang terus mendorong jajarannya agar mengembangkan jaringan polisi cilik dan polisi siswa.

”Kata beliau, polisi cilik ataupun polisi siswa ini menjadi bagian dari langkah pemolisian masyarakat atau polmas yang harus dilakukan seluruh jajaran Polda Metro Jaya,” ujar Sungkono. (WINDORO ADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com