Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke: Pesan Taufiq Kiemas, Perjuangkan Pluralisme

Kompas.com - 08/06/2013, 22:59 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang juga anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka mengaku sempat mendapatkan pesan-pesan penting dari Ketua MPR RI Taufiq Kiemas sebelum meninggal.

"Jangan berhenti memperjuangkan pluralisme, karena itu adalah hak kodrati. Tidak akan ada penghargaan terhadap hak azasi manusia kalau tidak ada penghargaan terhadap pluralisme. Tidak ada hal-hal lain kalau keberagaman itu dimusnahkan," ucap Rieke menirukan ucapan Taufiq Kiemas, Sabtu (8/6/2013).

Rieke mengaku selalu ingat pesan-pesan tersebut. Menurutnya, almarhum meminta pesan itu diperjuangkan.

"Itu menurut saya harus diperjuangkan. Perjuangan pluralisme sangat luar biasa, 1 Juni itu," jelas Rieke.

Menurut Rieke, sosok Taufiq Kiemas tidak hanya sebagai guru buat Rieke, tetapi juga untuk bangsa ini. "Iya, selain guru buat saya, beliau juga merupakan guru bagi bangsa," katanya.

Taufiq menjalani perawatan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (1/6/2013). Peresmian dilakukan bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945.

Rieke menambahkan, Taufiq selalu mengajarkan pentingnya Pancasila. Pancasila, 1 Juni 1945. "Pancasila 1 Juni, dasar fondasi keberagaman kita. 1 Juni itu, jadi memory kongkrit tentang Bung Karno," tegasnya.

Taufiq Kiemas meninggal dunia di usianya yang ke-70 saat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura, Sabtu (8/6/2013) pukul 19.01 waktu setempat, atau 18.01 WIB. Almarhum meninggalkan seorang istri Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri dan tiga anak yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com