Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jabar Diganti, Terkait Susno?

Kompas.com - 08/06/2013, 14:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pergantian Kepala Polda Jawa Barat oleh Polri dinilai aneh. Pasalnya, Inspektur Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya belum satu tahun menjabat sebagai Kapolda Jabar.

"Khusus untuk Jabar, pergantiannya tergolong aneh karena Kapoldanya baru menjabat, belum ada setahun. Bandingkan dengan Kapolda Sumatera Utara dan Jawa Timur yang sudah dua tahun lebih," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane di Jakarta, Sabtu (8/6/2013).

Seperti diketahui, Polri melakukan mutasi 76 perwira menengah dan tinggi. Sebanyak 11 di antaranya merupakan mutasi jabatan kapolda, salah satunya Jabar. Kapolda Jabar akan dijabat Irjen Suhardi Alius yang saat ini menjabat Kepala Divisi Humas Polri, sedangkan Tubagus akan menjabat Kadiv TI Polri.

Neta mengaitkan pergantian Kapolda Jabar tersebut dengan kasus yang melibatkan terpidana Komjen (Purn) Susno Duadji. Kapolda Jabar dikritik berbagai pihak lantaran dinilai melindungi Susno ketika hendak dieksekusi kejaksaan untuk menjalani pidana penjara selama tiga tahun enam bulan.

Neta juga menyoroti pergantian Kapolda Jatim dari Irjen Hadiatmoko kepada Irjen Unggung Cahyono. Menurut Neta, kemungkinan pergantian itu dalam rangka mengantisipasi keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pilgub Jatim dan Pemilu 2014.

Terkait pergantian Kapolda Riau dari Brigjen (Pol) Suedi Husen kepada Brigjen (Pol) Condro Kirono, menurut Neta, kemungkinan berkaitan dengan maraknya perjudian di Riau. Bahkan, belum lama ini justru tim Mabes Polri yang melakukan penggerebekan lokasi perjudian di Riau.

Menyangkut mutasi secara keseluruhan, Neta melihat Polri lebih banyak menempatkan perwira muda untuk memegang wilayah atau menjadi kapolda. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, kata dia, sepertinya ingin mempersiapkan perwira mudanya untuk mengantisipasi pemilu dan Pilpres 2014.

Begitu pula terkait dimunculkannya perwira-perwira dari lembaga pendidikan Polri untuk memegang wilayah, menurut Neta, Kapolri sepertinya ingin balas jasa kepada mereka yang sudah sekian lama mengabdi di lembaga pendidikan.

"Sehingga diberi kesempatan untuk memegang jabatan strategis. Strategi ini juga untuk menepis asumsi bahwa lembaga pendidikan adalah 'tempat pembuangan'. IPW memberi apresiasi kepada Kapolri yang telah melakukan mutasi besar-besaran. Para kapolda baru diharapkan bekerja profesional," pungkas Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com