Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Pelaku Bom Bunuh Diri Poso Diduga Hasil Curian

Kompas.com - 07/06/2013, 13:51 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat kepolisian masih terus menelusuri asal motor Yamaha Jupiter yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Markas Polres Poso, Jumat pekan lalu. Motor tersebut diduga hasil curian, karena nomor rangka atau sasis telah dikikir.

"Bisa jadi motor curian, kalau orang sudah kikir nomor sasis mesin itu barang hasil kejahatan, perkiraan seperti itu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2013).

Kepolisian masih menyelidiki bagaimana akhirnya motor tersebut bisa jatuh ke tangan pelaku. Motor itu digunakan pelaku untuk menerobos masuk Mapolres Poso. Bom pun meledak sebanyak dua kali saat pelaku mengendarai motornya. Motor dan tubuh pelaku hancur.

Kepolisian juga telah menyebar foto pelaku yang wajahnya masih dapat dikenali dengan jelas. Pria tersebut berusia sekitar 30-40 tahun dan tinggi badan sekitar 165-170 cm. Pelaku memiliki kulit sawo matang dan rambut lurus berwarna hitam.

Jenazah saat ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Kepolisian berharap segera ada keluarga jenazah yang bersedia diambil sampel DNA untuk mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri.

Diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di antara pos jaga Mapolres Poso dan masjid pukul 08.03 Wita. Pelaku diduga menggunakan bom di dalam wadah plastik. Pelaku pun diduga sebagai bagian dari kelompok teroris Poso pimpinan Santoso yang saat ini masih buron.

Polisi kemudian mendalami keterkaitan eksekutor bom bunuh diri itu dengan Basri alias Bagong alias Ayas, narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, April lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com