Jayapura, Kompas
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Daisy Primayanti, Rabu (5/6), mengatakan, sejak terjadinya kecelakaan tambang di area tambang bawah tanah Big Gossan, tim inspeksi internal PT Freeport Indonesia mulai 16 Mei melakukan pemeriksaan secara saksama. Tak hanya secara visual, tapi juga menggunakan peralatan, seperti ground penetration radar, seismic, dan survei prisma terhadap fasilitas permanen, area produksi, area pendukung, dan terowongan aktif di daerah pengembangan Deep Mill Level Zone dan Grasberg Block Cave.
Prioritas utama inspeksi dilakukan terhadap fasilitas permanen di tambang bawah tanah dan setiap area yang berpotensi jadi ruang konsentrasi karyawan yang tinggi, seperti ruang makan, tempat ibadah, perkantoran, perbengkelan, pergudangan, penambangan, dan jalan masuk utama. Hal itu dilakukan untuk memastikan semua fasilitas di tambang bawah tanah dalam kondisi stabil dan memiliki penyangga yang baik agar dapat memberikan kenyamanan bagi karyawan untuk melakukan aktivitas kerja kembali dengan aman dan selamat.
Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyelesaikan penyelidikan awal dan telah memberikan beberapa rekomendasi. Selain itu, sejak 31 Mei 2013 tim investigasi independen bentukan pemerintah juga telah memulai penyelidikan, termasuk memeriksa penyangga batuan di area tambang bawah tanah.