Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Rakyat Dipermainkan Mafia Jengkol

Kompas.com - 05/06/2013, 18:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat M Romahurmuzy atau Romy menyesalkan kenaikan harga jengkol dan petai di sejumlah tempat di Tanah Air. Romy menilai ada ulah mafia yang bermain sehingga membuat harga jengkol dan petai melambung drastis.

"Menyedihkan, untuk komoditas makanan, rakyat harus kehilangan kesempatan untuk mengonsumsi. Untuk itu, kenaikan ini harus diusut siapa yang bermain," ujar Romy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Romy menduga ada beberapa penyebab harga jengkol melambung, seperti serangan hama, belum musim panen, hingga aksi para mafia penimbun pangan. "Faktor musim memang ada. Namun, harganya mustinya tidak (melonjak) setinggi ini. Rakyat sepertinya tak henti-henti dipermainkan para mafia penimbun bahan pangan," kata Sekretaris Jenderal PPP ini.

Menurut Romy, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian harus segera mendeteksi penyebab melonjaknya harga jengkol dan petai. Jika ternyata terjadi serangan hama luar biasa, maka pemerintah dapat segera turun tangan menggunakan anggaran pemberantasan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang telah ditetapkan Komisi IV di APBN 2013.

Seperti diketahui, harga jengkol di pasar-pasar tradisional di Jawa mulai merangkak naik. Di Magelang, Jawa Tengah, misalnya, harga jengkol per kilogram bisa Rp 50.000-Rp 60.000. Padahal, harga normalnya hanya Rp 15.000-Rp 20.000.

Tak hanya jengkol, harga petai di Malang, Jawa Timur, juga ikut naik akibat kelangkaan. Harga petai kini bahkan sampai Rp 100.000 per kilogram atau melebihi harga daging ayam Rp 90.000 per kilogram. Akibat fenomena ini, beberapa penjual makanan pun mengeluh karena hal tersebut bisa mempengaruhi kelangsungan bisnisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com