Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Urbaningrum Ikut Konvensi, Sengkuni Galau?

Kompas.com - 05/06/2013, 17:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengimbau agar rekan separtainya, Anas Urbaningrum, tidak maju menjadi calon presiden dari jalur konvensi. Menurut Pasek, pencalonan Anas sebagai Presiden hanya akan membuat suasana yang sudah tenang kembali gaduh.

"Anas sebaiknya konsen sama masalahnya. Ini pesan dari sahabat, semoga didengar," kata Pasek, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Ketua Komisi III DPR ini menjelaskan, usulannya agar Anas tak maju sebagai capres juga terkait dengan suasana kondusif di internal Partai Demokrat. Pasek menilai, suasana akan kembali gaduh bila mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu memutuskan untuk ikut konvensi. Atas dasar itu, Pasek meminta anas fokus pada masalah hukum yang tengah membelitnya, yakni dugaan korupsi dalam proyek Hambalang.

"Kalau Anas ikut (konvensi) nanti banyak yang galau, yang tidak suka akan kebakaran jenggot," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Anas diusulkan ikut dalam konvensi calon presiden yang akan digelar Partai Demokrat. Salah satu loyalis Anas, M Rahmad, yakin bahwa Anas akan mendapatkan dukungan dari para pengurus di tingkat daerah dan cabang. Rahmad merupakan mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat. Ia memutuskan keluar dari Partai Demokrat setelah Anas menyatakan mundur. Saat ini, kata Rahmad, Anas masih mempertimbangkan usulan tersebut.

Partai Demokrat akan melakukan konvensi untuk menjaring calon presiden. Konvensi akan bersifat semi-terbuka. Siapa pun bisa mendaftar dan mengikuti proses seleksi melalui sistem survei. Partai ini akan menggunakan tiga lembaga survei untuk menakar tingkat elektabilitas tiap kandidat. Proses dan tahapan konvensi mulai dilakukan pada bulan Juni ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

    Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

    Nasional
    Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

    Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

    Nasional
    'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

    "MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

    Nasional
    Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

    Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

    Nasional
    Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

    Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

    Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

    Nasional
    Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

    Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

    Nasional
    Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

    Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

    Nasional
    Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

    Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

    Nasional
    Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

    Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

    Nasional
    KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

    KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

    Nasional
    Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

    Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

    Nasional
    Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

    Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

    Nasional
    Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

    Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com