Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cek Nomor Mesin Motor Pelaku Bom Bunuh Diri Poso

Kompas.com - 04/06/2013, 18:11 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian masih mencari identitas pelaku bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso, Sulawesi Tengah. Penyidik kini tengah memeriksa nomor rangka dan nomor mesin pada motor Yamaha Jupiter yang dikendarai pelaku. Motor tersebut ikut hancur saat ledakan terjadi.

"Sepeda motor sedang diteliti dari nomor sasis. Jadi, jika tidak diperoleh data nomor polisi, tapi dari sasis dan mesinnya sedang kami telusuri di Samsat yang ada di sana," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2013).

Motor itu digunakan pelaku untuk menerobos masuk Mapolres Poso. Bom meledak sebanyak dua kali saat pelaku berada di atas motor itu. Kepolisian juga telah menyebar foto pelaku yang wajahnya masih dapat dikenali dengan jelas.

Pria tersebut berusia 30-40 tahun dan tinggi badan sekitar 165-170 cm. Pelaku memiliki kulit sawo matang dan rambut lurus berwarna hitam. Jenazah saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di antara pos jaga Mapolres Poso dan masjid pukul 08.03 Wita. Ledakan bom terjadi dua kali. Tubuh pria itu dan motor yang dikendarainya hancur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pelaku diduga menggunakan "bom tupperware" atau bom yang diletakkan dalam wadah plastik.

Pelaku diduga kelompok teroris Poso pimpinan Santoso yang saat ini masih buron. Polisi juga mendalami keterkaitan eksekutor bom bunuh diri itu dengan Basri alias Bagong alias Ayas, narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, April lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com