Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Kei Dibunuh karena Dendam?

Kompas.com - 04/06/2013, 10:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian masih melakukan penelusuran atas semua kemungkinan motif di balik pembunuhan Tito Refra Kei, termasuk motif kemungkinan adanya dendam atau sakit hati dari seseorang di balik kematian adik dari John Kei itu. Korban yang bernama asli Fransiskus Refra itu ditembak mati pelaku tak dikenal di warung yang tidak jauh dari rumahnya di Jalan Titian Indah Raya, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (31/5/2013) malam.

"Semua motif masih kita dalami, termasuk motif dendam, sakit hati, dan mungkin korban punya musuh, kami kan tidak tahu," kata Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmi Santika di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/6/2013).

Helmi mengatakan, analisis pihaknya menduga pelaku merupakan orang terlatih yang mampu melakukan satu tembakan yang mematikan kepada korban. Selain itu, pelaku juga diperkirakan telah mengamati lokasi dan mengenal baik kebiasaan Tito sebelum melakukan aksinya.

"Seorang sipil biasa belum tentu bisa melakukan hal itu dan mematikan sasaran. Jadi ada kemungkinan patokannya ada motor Tito, pasti ada orangnya di sana," ujar Helmi.

Saat ini, tim khusus beranggotakan 50 orang yang dipimpin Jatanras dan Resmob Polda Metro Jaya serta aparat Polresta Bekasi Kota tengah menyelidiki kasus tersebut.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai kemungkinan pelaku adalah pembunuh bayaran, Helmi mengatakan kemungkinan itu juga akan didalami oleh pihaknya.

"Kan masih kemungkinan dan itu yang sedang didalami. Kalaupun memang benar pembunuh bayaran, kita harus cari tahu dari pelaku, dia menembak korban atas perintah siapa," jelas Helmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com