Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Longsor Freeport Tuntut Jaminan Anak Korban

Kompas.com - 02/06/2013, 21:33 WIB
Kontributor Bulukumba, Rini Putri

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kedatangan jenazah korban longsor tambang PT Freeport Indonesia, Herman Wahid (45), di rumah duka di Jalan Pahlawan, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Minggu (2/6/2013), disambut dengan isak tangis keluarga. Bahkan, kakek Herman jatuh pingsan di depan peti mati Herman.

Herman meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Keluarga Herman berharap kepada PT Freeport Indonesia agar menjamin masa depan ketiga anak Herman yang saat ini masih duduk di bangku sekolah. Hal itu diungkapkan tante Herman, Ipandang, kepada Kompas.com yang dihubungi melalui telepon genggamnya.

"Kami berharap semoga saja ketiga anak ponakan saya ini dijamin masa depannya hingga kuliah nanti, mengingat korban telah mengabdi cukup lama di perusahaan tambang itu," ujar Ipandang.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari PT Freeport Indonesia, Taufiq Nurhidayat, berjanji akan menyampaikan permintaan keluarga Herman kepada pihak manajemen yang lebih tinggi.

Menjelang pemakaman, Taufiq juga menjelaskan, kejadian yang menimpa Herman saat ini telah ditangani oleh tim investigasi PT Freeport. "Untuk jaminan masa depan anak korban, kami akan sampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Saya berharap keinginan keluarga korban dapat dikabulkan," kata Taufiq.

Herman Wahid meninggal dunia di saat tengah menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit ISOS Tembagapura. Herman tertimpa material bijih basah seberat 150 ton saat sedang membersihkan sisa material longsor beberapa waktu lalu di loading point 1 charlie west, tambang bawah tanah DOZ, mil 74, Distrik Tembagapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com