Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syiah: SBY Tak Pantas Terima Penghargaan Toleransi

Kompas.com - 01/06/2013, 15:46 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com — Warga Syiah, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak pantas menerima penghargaan World Statesman Award dari organisasi Appeal of Conscience Foundation (ACF), sebuah yayasan antaragama di Amerika Serikat. Sebab, masih banyak masalah intoleransi beragama di Indonesia yang belum diselesaikan.

Penilaian itu disampaikan Ketua Syiah Sampang Iklil Al Milal kepada Kompas.com di Sampang, Sabtu (1/6/2013). Dia mengatakan, intoleransi beragama di Indonesia masih marak terjadi, terutama bagi kaum minoritas beragama yang masih belum mendapat jaminan keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan kepercayaannya.

Menurutnya, ancaman keamanan masih terus menghantui kaum minoritas karena mereka selalu mendapat kekerasan dari umat mayoritas.

"Belum saatnya SBY menerima penghargaan tentang toleransi beragama. Tuntaskan dulu persoalan kekerasan terhadap kaum minoritas di negeri ini," terangnya.

Iklil akan bangga terhadap SBY jika bisa membuktikan kepada negeri ini bahwa toleransi beragama di negeri ini bisa berjalan dengan baik. "Sebagai warga negara saya bangga kalau presiden menerima penghargaan. Namun faktanya saat ini berbeda," ungkapnya.

Di Sampang sendiri, saat ini pengungsi Syiah yang tinggal di gedung olahraga indoor tenis, masih belum bisa menikmati kebebasan beragama. Hal itu, kata Iklil, karena pemerintah masih melarang kaum Syiah kembali ke kampung halamannya.

"Sudah sembilan bulan kami tinggal di pengungsian dan tidak ada penyelesaian yang konkret dari pemerintah," tandasnya.

Pejabat pemerintah yang datang ke Sampang sudah cukup banyak. Mulai dari menteri, Komnas HAM, Watimpres, anggota DPR, dan Pemkab Sampang sendiri. Namun, mereka hanya berjanji akan menyelesaikan masalah Syiah. Kenyataannya janji mereka tidak terealisasi sampai sekarang.

"Kami ingin bukti atas penghargaan yang diterima SBY," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com