Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Penembakan Tito Harus Diungkap dengan Adil

Kompas.com - 01/06/2013, 08:50 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fransiskus Refra Kei atau lebih dikenal sebagai Tito Kei, adik dari John Kei, tewas ditembak pada Jumat (31/5/2013) malam. Dari sekian catatan rekam jejaknya, ternyata nama Tito sempat masuk dalam berkas bakal calon legislatif yang diajukan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Pemilu 2014.

Namun, dalam berkas yang diserahkan PAN ke KPU setelah masa perbaikan berkas daftar calon sementara (DCS) Pemilu 2014, nama Tito tak lagi ada. Terlepas dari masalah pencalonan legislatif, PAN tetap meminta kasus ini ditangani dengan adil oleh aparat penegak hukum.

"Nama Tito tidak ada dalam DCS (daftar calon sementara) hasil perbaikan yang diserahkan PAN ke KPU pada 22 Mei 2013," ujar Wakil Ketua DPP PAN Dradjad H Wibowo, Sabtu (1/6/2013) pagi. Namun, dia tidak membantah nama Tito sempat ada di DCS awal yang diserahkan ke KPU. 

Dradjad menyatakan ikut berdukacita atas meninggalnya Tito. "Saya ikut belasungkawa untuk keluarga dan berharap penembakan ini diungkap secara adil oleh penegak hukum," ujar dia melalui layanan pesan singkat.

Tito Kei, tewas ditembak oleh satu pelaku yang belum diketahui identitasnya, Jumat (31/5/2013), sekitar pukul 20.00 WIB. Dia mendapat tembakan di kepala, masuk dari bawah mata kanan dan keluar di rahang kanan. Dia tewas seketika di lokasi.

Selain Tito, pelaku juga menembak Ratim (70), pemilik warung tempat Tito bermain kartu dengan tiga temannya saat penembakan terjadi. Ratim tewas di RS Ananda di Bekasi, dengan luka tembak di dada. Warung ini berlokasi di Jalan Raya Titian Indah, RT 03 RW 11 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com