Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Terima Rp 4 Miliar dan 4 Kardus Uang dari Rekanan

Kompas.com - 31/05/2013, 17:59 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesaksian mantan Bendahara Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Komisaris Polisi Legimo mengungkapkan adanya uang Rp 4 miliar yang diantarkan Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Susanto kepada Djoko Susilo. Selain uang Rp 4 miliar, Legimo mengaku pernah menerima uang dalam bentuk empat kardus besar atas perintah Djoko. Menurut Legimo, uang dalam kardus ini pun berasal dari Budi Susanto, pemenang tender proyek simulator ujian surat izin mengemudi roda dua dan roda empat.

"Ada yang Rp 4 miliar, bulan April tahun 2011 kalau enggak salah," kata Legimo saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM dengan terdakwa Djoko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (31/5/2013). Sementara uang dalam empat kardus besar, seingat Legimo, diterima sekitar Maret 2011.

“Saya setiap akan terima dana, sebelumnya saya dipanggil Pak Kakor (Djoko) untuk menerima titipan. Jadi saya dipanggil, beliau sampaikan, manggil dengan bahasa guyon, 'Dul, nanti ada titipan, tolong disimpan dulu, jangan diutik-utik'," kata Legimo menirukan perintah Djoko kepadanya saat itu.

Lebih jauh Legimo mengungkapkan, uang Rp 4 miliar itu diantar anak buah Budi yang bernama Wahyudi. Uang tersebut juga dibungkus dalam wadah kardus. Legimo pun mengaku tahu jumlah uang dalam kardus itu setelah bertanya kepada Wahyudi. “Yang sampaikan itu Wahyudi,” ucapnya.

Setelah diterima, uang Rp 4 miliar itu dititipkan di ruangan Legimo. Baru keesokan paginya Legimo melaporkan uang itu kepada Djoko, kemudian uang diambil oleh sekretaris pribadi Djoko. “Kita simpan dulu, dititipkan di ruangan saya, setelah itu, besok paginya saya lapor beliau, sudah saya terima. Beliau lalu perintah melalui sespri laki-lakinya, Supriyanto dan Wasis,” ungkap Legimo.

Kemudian mengenai uang dalam empat kardus besar yang diterimanya pada Maret 2011, Legimo mengaku tidak tahu berapa jumlahnya. Namun, menurut Legimo, ukuran kardus untuk membungkus uang ini jauh lebih besar dibanding kardus uang Rp 4 miliar. “Diantar sama stafnya Pak Budi,” ucap Legimo.

Terkait uang dalam kardus ini, tim jaksa KPK sempat mengonfirmasi keterangan Legimo dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat dalam proses penyidikan. Menurut BAP, uang dalam empat kardus itu nilainya sekitar Rp 30 miliar. Namun, saat dikonfirmasi di persidangan, Legimo mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu,” ujarnya.

Legimo membenarkan pertanyaan jaksa kalau uang dalam empat kardus diterimanya sepekan setelah pembayaran proyek simulator roda dua kepada PT CMMA.

Legimo menuturkan, uang dalam empat kardus besar itu kemudian dia simpan di ruangannya. Legimo bahkan sempat memerintahkan stafnya untuk menjaga uang tersebut. “Saya sampai membuat jadwal piket untuk menjaga uang,” ujarnya.

Legimo juga mengaku sempat ditampar Djoko karena tidak berada di tempat saat Djoko ingin mengambil uang dalam empat kardus tersebut pada sore harinya. “Mungkin beliau dalam posisi enggak enak, saya digampar. Lalu saya buka ruangan kerja saya, akhirnya semua yang ada di situ, sespri, Wasis, Supriyanti, dan anak buah saya untuk membawa dari ruangan saya yang empat kardus,” ungkap Legimo. Selanjutnya, uang dalam empat kardus itu dimasukkan ke mobil Djoko dan Wasis.

Dalam persidangan sebelumnya, ketua panitia lelang proyek simulator SIM, Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, mendengar dari Budi bahwa Budi memberikan Rp 30 miliar kepada Djoko. Ia mengetahui informasi itu karena Budi pernah komplain bahwa ia ”dirampok” Djoko. ”(Uang) Rp 30 miliar sesuai ceritanya Budi. Dia terima Rp 47 miliar dari pencairan proyek, kemudian diambil terdakwa Rp 30 miliar,” kata Teddy, Selasa (28/5/2013).

Djoko membantah menerima uang Rp 30 miliar dari Budi Susanto. Ia juga membantah menerima fee dari proyek-proyek. ”Saya juga tidak pernah memberikan uang kepada anggota DPR atau pihak lain,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    Nasional
    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Nasional
    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Nasional
    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Nasional
    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Nasional
    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Nasional
    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Nasional
    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Nasional
    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    Nasional
    Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

    Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

    Nasional
    Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

    Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

    Nasional
    Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

    Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com