Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bela Koruptor

Kompas.com - 31/05/2013, 02:37 WIB

Jakarta, Kompas - Seiring perjalanan Indonesia yang dirundung korupsi dan ketidakadilan, tantangan terpenting Himpunan Mahasiswa Islam kini adalah memberantas korupsi dan membangun supremasi hukum.

”Ketidakadilan dan korupsi merajalela. Jangan-jangan HMI malah ikut korupsi. Kalaupun ada yang korupsi malah dibela-bela. Seharusnya kalau ada yang korupsi, mari kita antarkan mereka ke penjara,” ujar Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga Koordinator Presidium Majelis Korps Alumni HMI (KAHMI), saat peluncuran buku HMI 1963-1966: Menegakkan Pancasila di Tengah Prahara, Kamis (30/5), di gedung MK,.

Mahfud mengakui, HMI merupakan organisasi perjuangan yang heroik pada tahun 1965-1966. Namun, tantangan kekinian adalah korupsi. Dalam sambutan di buku yang ditulis M Alfan Alfian tersebut, Mahfud mengungkapkan, tantangan korupsi tidak mudah dihadapi HMI dan KAHMI karena justru banyak alumnus yang terlibat korupsi. Meski pahit, hal tersebut harus diakui sebagai kenyataan yang tidak bisa disembunyikan. Ia menegaskan, untuk membersihkan limbah sejarah dan politik tersebut, HMI dan KAHMI harus tega menghadapi teman-teman sendiri agar nantinya tidak ditertawakan sejarah.

Mahfud mengapresiasi terbitnya buku sejarah MHI yang sudah digagas ketika dirinya menjabat sebagai Ketua MK. Buku tersebut menampilkan wajah HMI tahun 1963-1966, khususnya terkait penerimaan terhadap dasar ideologi Pancasila di tengah tarikan mendirikan negara Islam dan komunis.

Peluncuran buku diikuti diskusi yang, antara lain, dihadiri Harry Tjan Silalahi, Fachry Ali, dan Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo. Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar HMI 1963-1966 Sulastomo menyambut baik penulisan buku tersebut. (ANA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com