Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Langka di Kefamenanu, Harga Bensin Rp 15.000 Per Liter

Kompas.com - 30/05/2013, 20:22 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, sejak empat hari lalu, membuat harga bensin di daerah itu meroket. Sejumlah pedagang bensin eceran di Jalan Kartini, Kelurahan Kefamenanu Tengah, menjual bensin per botol satu literan seharga Rp 15.000.

Joni salah seorang penjual bensin eceran, saat ditemui Kompas.com di tempat jualannya di Simpang Empat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kamis (30/5/2013), mengaku terpaksa jual bensin dengan harga tinggi. Hal itu lantaran ia dan para penjual BBM eceran lainnya dilarang membeli bensin dengan jeriken di dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di kota itu.

"Kalau sebelum dilarang beli bensin pakai jeriken, kami jual per botolnya Rp 5.000, namun sejak hari Minggu kemarin, ketika kami bawa jeriken ke SPBU, mereka menolak dengan alasan stok BBM terbatas sehingga akhirnya kami meminjam motor teman dan tetangga yang ukuran tangkinya besar, untuk antre bersama kendaraan lainnya di SPBU," jelas Joni.

Joni menilai wajar harga bensin naik menjadi Rp 15.000 karena penjual bensin eceran banyak yang kosong. Kondisi itu dimanfaatkan Joni untuk meraup keuntungan yang besar.

"Kami termasuk yang beruntung menjual bensin karena hari ini saja kami berhasil mengumpulkan bensin dari tiap motor besar sebanyak dua jeriken berukuran 40 liter. Kami jual sejak siang, dan ludes pukul 18.00 Wita tadi, sehingga hari ini kami untung besar," sambung Joni.

Pantauan Kompas.com di SPBU Naesleu dan SPBU Eltari kilometer 3 terlihat antrean pengendara sejak pagi hari memanjang hingga ratusan meter. Akibatnya pada pukul 12.30 Wita, BBM di SPBU tersebut ludes.

Alex, salah seorang petugas SPBU Eltari kilometer 3 mengatakan, jatah BBM yang diperoleh dari Pertamina Kupang hanya 10.000 liter saja.

"Sebelumnya, kita 'dikasih' jatah antara 25 ribu liter sampai 30 ribu liter, namun sejak empat hari belakangan ini kita jatah kita dibatasi," jelas Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com