Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kalau Pak Harto Masih Ada, Mungkin Terpilih di Pilpres 2014

Kompas.com - 30/05/2013, 14:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memuji Presiden kedua Indonesia, Soeharto. Menurut Prabowo, meski ada kekurangan dalam hal tertentu, Soeharto berhasil membangun ekonomi Indonesia.

"Pak Harto, dengan segala kelebihan dan kekurangan, otoriter, tapi lihat apa yang beliau tinggalkan," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (30/5/2013), dalam acara bedah buku karyanya yang berjudul Masa Depan Indonesia, Bunga Rampai Tantangan Bangsa.

Ia mencontohkan keberhasilan Soeharto dalam membangun irigasi. Jutaan hektar lahan pertanian terairi melalui irigasi. Setelah mendengar pernyataan Prabowo, sebagian tamu yang hadir dari kalangan akademisi bertepuk tangan.

Prabowo melanjutkan, jika Soeharto masih hidup dan sehat, ia yakin Soeharto akan terpilih di Pemilu 2014.

"Kalau rakyat ditanya, kalau Pak Harto masih hidup sekarang dan masih fit, mungkin Pak Harto terpilih sebagai presiden tahun 2014. Saya kira 60 persen (penduduk Indonesia) masih memilih. Kalau kita jujur," katanya.

Mendengar pernyataan itu, para undangan ada yang tepuk tangan. Ada pula yang tertawa.

Prabowo lalu membandingkan situasi politik saat lengsernya Soeharto tahun 1998 dengan pergolakan di negara-negara Timur Tengah. Di Timur Tengah, kata Prabowo, militer menghancurkan ibu kota, rumah-rumah warga, dan menembaki rakyat.

"Pergolakan di Timur Tengah dibandingkan tahun 1998, kita pantas untuk bersyukur bahwa proses transformasi kita berjalan relatif lancar sesuai dengan budaya bangsa Indonesia," kata Prabowo.

Namun, pascareformasi, tambah Prabowo, kedaulatan ekonomi meleset dari harapan dan perkiraan. Sistem ekonomi saat ini dianggap tidak membawa kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

"Seolah-olah kita jadi tamu di negara kita sendiri, seolah-olah kita jadi penumpang di kampung kita sendiri, seolah-olah kita harus hormat, tunduk, dan minta izin kepada mereka-mereka yang justru mencuri," pungkas Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Nasional
    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Nasional
    KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

    KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

    Nasional
    Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

    Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

    Nasional
    PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

    PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com