JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Pengawas (Timwas) Century dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana meminta Timwas dibubarkan. Menurutnya, kinerja Timwas Century telah keluar dari substansi dan hanya dijadikan panggung untuk pencitraan menjelang waktu Pemilihan Umum 2014.
"Lebih baik dihapus, sudah tidak ada manfaatnya. Cuma jadi ajang politisasi dan ajang 'ngetop'," kata Sutan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Ketua Komisi VII DPR ini menegaskan, akan lebih baik kasus bail out Bank Century ditangani langsung oleh Komisi III bermitra dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menilai, kinerja Timwas Century tak terlihat karena tak ada fakta baru yang terungkap. Menurut Sutan, semua kabar mengenai fakta-fakta baru yang disampaikan oleh beberapa Anggota Timwas Century hanya fakta lama yang diangkat lagi ke permukaan. Tujuannya, kata Sutan, adalah untuk mendongkrak citra politisi yang bersangkutan.
"Sudah lengkap (dokumen) di KPK. Saya katakan itu kaset lama, nadanya sumbang yang diputar kembali. Kalau ada bukti baru serahkan ke KPK, jangan di-publish. (Timwas) Sudah melenceng," ujarnya.
Seperti diketahui, kasus bail out Bank Century masih menyimpan banyak rahasia. Beberapa Anggota Timwas Century berspekulasi bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono harus bertanggung jawab atas keputusan bail out yang menelan dana sebesar Rp 6,7 triliun.
KPK telah melakukan penyidikan terhadap Sri Mulyani di Washington DC, Amerika Serikat, pada awal Mei lalu. Namun, hasil penyidikan itu belum juga disampaikan kepada Timwas Century.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.