Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipajang, Lukisan Amblesnya Tanggul Lumpur Lapindo

Kompas.com - 29/05/2013, 17:05 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com — Dua lukisan yang menggambarkan potensi subsiden atau amblesnya tanggul kolam penahan lumpur Lapindo dipampang di bibir tanggul di bekas area Desa Mindi, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (29/5/2013).

Lukisan karya Kaher dan Adnan itu menggambarkan bencana besar yang akan terjadi jika amblesan berskala besar terjadi di tanggul sekitar kolam lumpur akibat keluarnya ribuan meter kubik lumpur dari perut bumi.

''Lukisan ini sengaja dipampang tepat pada peringatan tujuh tahun bencana lumpur Sidoarjo sebagai pengingat agar masyarakat Sidoarjo berhati-hati, bahwa sewaktu-waktu amblesan dengan skala besar bisa terjadi sewaktu-waktu,'' kata Jaya Laksana, dosen Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya, Rabu.

Pemrakarsa teori Bernoulli pada penanganan lumpur Sidoarjo itu meyakini, selama ini amblesan di area kolam lumpur itu pasti ada, tetapi skalanya kecil dan tidak dirasakan. ''Buktinya, jalan raya Porong berkali-kali ditinggikan, itu indikasi bahwa amblesan selalu terjadi di sekitar kolam lumpur,'' ujarnya.

Karena itu, dia masih berharap pemerintah bersedia bekerja sama dengannya dalam upaya penutupan semburan lumpur panas dengan prinsip teori Bernoulli. Menurut dia, teori Bernoulli masih relevan dilakukan.

Konsep ini juga meminimalisasi potensi subsiden karena bendungan yang dibangun akan kembali mengalirkan lumpur ke dalam tanah, dan menutup rongga tanah yang kosong.

Prinsip teori Bernoulli dipercaya mampu menghentikan lumpur panas. Caranya dengan membuat bendungan melebihi total head (ketinggian maksimal) semburan yang dibuat melingkari pusat semburan. "Dengan mengetahui total head semburan, maka semburan dapat dikendalikan dan dihentikan saat itu juga," jelas Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com