Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Susilo Disebut Berutang Rp 21 Miliar pada Primkoppol

Kompas.com - 28/05/2013, 21:21 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM), Inspektur Jenderal Djoko Susilo, disebut pernah meminjam uang Rp 21 miliar dari Primer Koperasi Polri (Primkoppol). Hal ini disampaikan ketua panitia lelang proyek simulator SIM, Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, yang juga merupakan mantan Ketua Primkoppol dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (28/5/2013).

"Memang ada yang meminjam kepada Prim (Primkoppol), beliau pinjamannya mencapai Rp 21 miliar," kata Teddy saat bersaksi untuk Djoko yang menjadi terdakwa di persidangan.

Dalam struktur pengurusan di Primkoppol, Djoko Susilo merupakan pembina sekaligus anggota Primkoppol. Atas pertimbangan itu, Teddy mengabulkan permohonan Djoko Susilo untuk meminjam uang di Primkoppol tanpa mengikuti prosedur yang umum.

Menurut Teddy, Djoko meminjam uang kepada Primkoppol dengan mengatasnamakan Dirlantas Polri atau mengatakan sebagai bentuk pinjaman komando. Teddy mengaku tidak tahu apakah kemudian uang pinjaman itu digunakan Djoko untuk kepentingan pribadinya atau tidak.

"Kalau setiap pinjam bunyinya untuk dinas, tapi kalau itu digunakan untuk pribadi, saya tidak tahu," ungkap Teddy.

Uang pinjaman itu, menurutnya, diberikan melalui staf Djoko dalam bentuk tunai secara bertahap. "Ada yang empat, lima, sampai tujuh, itu kita serahkan," tambah Teddy.

Kendati statusnya meminjam, menurut Teddy, Djoko tidak mengembalikan semua uang dari Primkoppol tersebut. Teddy mengatakan, masalah pengembalian uang diserahkan kepada Bendahara Korlantas Komisaris Polisi Legimo. Teddy menambahkan, dari pinjaman Rp 21 miliar itu, baru Rp 3 miliar yang dikembalikan Djoko.

Sementara Djoko membantah telah meminjam uang Rp 21 miliar seperti yang diungkapkan Teddy. Menurut Djoko, dia hanya meneruskan pinjaman ketua Korlantas pendahulunya.

"Ada uang Rp 20 miliar yang diambil, dipinjam ketua yang lama, tidak dikembalikan. Waktu saya ketua yang baru, untuk memakai, kemudian (me)lanjut(kan pinjaman)," kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

    Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

    Nasional
    Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

    Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

    Nasional
    Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

    Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

    Nasional
    Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

    Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

    Nasional
    Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

    Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

    Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

    Nasional
    Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

    Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

    Nasional
    Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

    Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

    Nasional
    Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

    Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

    Nasional
    Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

    Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

    Nasional
    Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

    Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

    Nasional
    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Nasional
    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Nasional
    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    Nasional
    Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

    Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com