Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Susilo Naik Haji Dibiayai Rekanan

Kompas.com - 28/05/2013, 20:16 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Djoko Susilo yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) disebut menunaikan ibadah haji dengan biaya yang dibayarkan Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) Budi Susanto. Perusahaan Budi merupakan pelaksana proyek simulator SIM roda dua dan roda empat di Korlantas Polri tahun anggaran 2011 dan 2012.

“Itu dari Pak Budi, jadi Budi pada saat beliau (Djoko) naik haji, sebanyak 11 orang, yang bayar ya Budi,” kata ketua panitia lelang proyek simulator SIM, Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, saat bersaksi dalam persidangan kasus Djoko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Teddy mengaku tahu soal pembayaran uang haji ini dari pengakuan Budi kepadanya. Karena telah membayarkan Djoko pergi haji, menurut Teddy, Budi akhirnya dikenal di kalangan Korlantas Polri dengan nama “Budi Haji”. “Itu menurut Budi. Akhirnya di kalangan teman-teman, Budi ini dikenal sebagai Budi Haji,” tutur Teddy.

Mantan anak buah Djoko ini pun mengungkapkan bahwa Budi memberikan uang sekitar Rp 32 miliar kepada Djoko. Uang tersebut, menurut pengakuan Budi kepada Teddy, merupakan bagian dari pembayaran pengerjaan proyek simulator SIM yang dipotong oleh Djoko.

“Pak Budi mengatakan Pak Djoko rampok. Dia mendapatkan pembayaran Rp 40 miliar, dipotong Pak Djoko katanya Rp 32 miliar,” tutur Teddy.

Dalam persidangan hari ini, Teddy juga mengaku diperintahkan Djoko agar menjadikan PT CMMA milik Budi Susanto sebagai pelaksana proyek simulator SIM roda dua dan roda empat senilai total Rp 198,7 miliar tersebut. Dalam pelaksanaannya, pengadaan simulator SIM ini dikerjakan PT Inovasi Teknologi Indonesia milik Sukotjo S Bambang.

Surat dakwaan Djoko yang dibacakan di Pengadilan Tipikor sebelumnya juga menyebutkan kalau jenderal bintang dua itu memerintahkan penggelembungan harga proyek simulator SIM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com