Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Anggur Menimpa Gereja Katolik Venezuela

Kompas.com - 28/05/2013, 11:12 WIB

CARACAS, KOMPAS.com — Gereja Katolik Venezuela mengatakan bahwa mereka kehabisan persediaan anggur untuk merayakan misa yang biasa mereka lakukan.

Habisnya anggur di sejumlah gereja ini tidak lepas dari berkurangnya pasokan anggur secara nasional.

Gereja mengatakan, kelangkaan sejumlah produk telah memaksa para pembuat munuman anggur untuk menghentikan penjualan mereka kepada gereja.

Sejumlah kritik menyalahkan kelangkaan minuman anggur ini terjadi karena adanya kontrol pemerintah yang ketat terhadap perekonomian dan tidak memadainya produksi dalam negeri.

Namun, pemerintah menolak kemungkinan itu dan bersikeras mengatakan bahwa kondisi ini terjadi karena ada konspirasi yang dipimpin oleh oposisi dan karena ada spekulan harga.

"Penyalur kami, Bodegas Pomar, mengatakan bahwa mereka tidak bisa lagi membuat minuman anggur karena mereka menghadapi sejumlah kesulitan," kata Juru Bicara Gereja, Monsinyur Lucker, kepada BBC News

Harus impor

Dia mengatakan, sejumlah bahan yang biasa diimpor oleh penyalur minuman anggur saat ini mengalami kelangkaan.

Monsinyur Lucker menambahkan bahwa persedian minuman anggur mereka hanya cukup hingga dua bulan ke depan dan dia tidak tahu apakah gereja nantinya akan mampu memenuhi kebutuhan anggur untuk misa dari luar Venezuela.

Dia mengatakan, saat ini persoalannya tidak hanya minuman anggur yang sulit didapat, tetapi juga mereka harus mendapatkan roti untuk kepentingan ibadah dengan harga yang tinggi.

"Pembuat roti suci mengatakan kepada kami bahwa mereka harus menaikkan harga karena tidak bisa mendapatkan tepung dalam jumlah yang cukup," jelasnya.

"Gandum tidak ditanam di sini semuanya, diimpor dari luar negeri."

"Satu paket roti yang biasanya dibeli dengan harga 50 bolivar (Rp 73.000 lebih) sekarang mencapai 100 bolivar (Rp147.000 lebih)," katanya.

Wartawan BBC Mundo di Caracas, Abraham Zamorani, mengatakan, banyak warga Venezuela yang mempertanyakan kenapa kondisi seperti ini bisa terjadi di negara yang menyatakan dirinya sebagai negara kaya yang memiliki cadangan minyak paling besar di dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com