PONTIANAK, KOMPAS.com - Indonesia akan menerima penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO), dalam konferensi di Roma, Italia 16 Juni mendatang. Indonesia dinilai mampu mempercepat upaya menekan kekurangan gizi.
Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Kesejahteran Rakyat Agung Laksono di Pontianak, Senin (27/5/2013).
Angka kurang gizi di Indonesia mencapai 20 persen dari jumlah penduduk pada 2000, dan harus mampu menekannya hingga 10 persen pada 2015. Namun, pada akhir 2012 lalu, angka kurang gizi sudah bisa ditekan menjadi delapan persen.
"Kasus kurang gizi jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan busung lapar. Indonesia sudah mampu mengatasi masalah itu, dan bahkan pencapaiannya melampaui target yang ditetapkan dalam MDG's," ujar Agung.
Kurang gizi bisa terus ditekan, karena tersedianya lapangan kerja di berbagai wilayah. "Peluang-peluang menciptakan lapangan kerja harus bisa ditangkap oleh gubernur, bupati atau wali kota. Ini menjadi faktor penting dalam menekan angka kurang gizi," kata Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.