Denpasar, Kompas -
Ketua KPU Bali Lanang Perbawa, Sabtu (25/5), mengatakan, apa pun hasil rekapitulasi kabupaten/kota tetap harus melalui rekapitulasi di provinsi. ”Jadi, kepastian dan penetapan hasil melalui pleno. Rekap dan pleno bakal berjalan Minggu. Itu hasil yang pasti,” kata Lanang.
Saat ini kantor KPU Provinsi Bali dan kabupaten/kota mendapat penjagaan ketat dengan disediakannya mobil taktis Brimob Polda Bali. Kemarin, anggota KPU se-Bali bersama polisi dan TNI mengajak dua pasangan calon untuk bersembahyang bersama di Pura Jagatnatha, Denpasar. Ini guna meredam emosi dan berharap semua pihak legawa atas apa pun hasil pleno. Namun, acara ini tanpa dihadiri pasangan Puspayoga-Sukrawan.
Simpatisan PDI-P yang mengusung Puspayoga-Sukrawan tidak puas dengan hasil penghitungan sementara tingkat kabupaten/kota. Kemarin, puluhan
Mereka mendesak KPU Bali memperhatikan keberatan para saksi Puspayoga-Sukrawan. Sejumlah saksi dari pihaknya tidak bersedia menandatangani hasil rekapitulasi sementara. Anggota Komisi I DPRD Bali, Sumertha, yang menerima pendemo di halaman kantor DPRD Bali, berjanji menampung aspirasi dan menyampaikan kepada KPU Bali.
Sementara itu, dari 1.059.676 suara yang masuk ke KPU NTT pada Jumat pukul 16.30 Wita, pasangan cagub-cawagub NTT Frans Lebu Raya-Benny Litelnoni meraih 550.446 suara. Adapun Esthon Foenay-Paul Tallo memperoleh 509.230 suara. Total pemilih tetap 3.027.283 orang.
Ketua KPU Nusa Tenggara Timur John Depa, di Kupang, Sabtu (25/5), mengatakan, data yang dirilis KPU NTT itu bersifat sementara dan tidak menggambarkan apa-apa. Rekapitulasi hasil tingkat provinsi akan digelar 1 Juni sekaligus penetapan hasil. (AYS/KOR)