Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seto: Darin Seharusnya Diperiksa di Rumahnya

Kompas.com - 23/05/2013, 13:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaiknya tidak memanggil paksa Darin Mumtazah, pelajar sekolah menengah kejuruan yang menjadi saksi bagi mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq. Darin telah dua kali dipanggil KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan tindak pidana pencucian uang kuota impor daging sapi.

Seto yang biasa disapa Kak Seto ini menyarankan, KPK memeriksa Darin Mumtazah dengan mendatangi kediamannya. "Memang sesuai undang-undang perlindungan anak, anak yang berkonflik dengan hukum harus dihadapi berbeda dengan orang dewasa," kata Seto di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (23/5/2013), seusai mengunjungi seorang tahanan KPK untuk keperluan konsultasi.

Selain itu, menurut Seto, pemeriksaan Darin juga memerlukan mediator atau pihak ketiga, seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau Komnas Anak. Dia mengatakan, mediator diperlukan agar pemeriksaan nanti tidak bernuansa kekerasan.

"Karena takutnya itu justru melanggar hak-hak anak, jadi sebaiknya tidak dengan paksaan," ungkap Seto.

Seto juga mengatakan, proses hukum KPK bisa berdampak secara psikologis bagi Darin. Tidak semua anak, katanya, siap untuk berhadapan dengan hukum. Darin Mumtazah dua kali tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Dia dipanggil sebagai saksi bagi Luthfi Hasan Ishaaq. Diduga, Darin memiliki hubungan khusus dengan Luthfi. Terkait pemeriksaan Darin, sebelumnya KPK menyatakan bisa memanggil paksa dia jika memang diperlukan dalam penyidikan.

Baca juga:
Satpam: Pak Luthfi Panggil Darin 'Mamah'
KPK Bisa Panggil Paksa Darin
Ibu Darin Bantah Anaknya Punya Hubungan Khusus dengan Luthfi Hasan

Ditanya soal Darin, Luthfi Hanya Melirik
Terkait Kasus Luthfi Hasan, Siswi SMK Ini Belum Penuhi Panggilan KPK

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com